Jakarta – Kurangnya sosialisasi BPA di Regalon, termasuk risiko kesehatan, membuat banyak konsumen memilih galon yang aman. Selain itu, beberapa pihak, bahkan melalui pendapat beberapa ahli, mencoba mengaburkan fakta -fakta ancaman BPA. Salah satu fakta peredaran darah adalah bahwa jika galon yang digunakan tidak lebih dari 60 derajat Celcius, tidak akan ada kuliah, sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Sesuatu,” tidak mungkin itu, lalu pencucian terjadi sebelumnya. Wow, rupanya, apa alasan lain? Alasan lain, tampaknya, suhunya lebih dari 60 derajat Celcius, apakah Anda mendengar kan? “Pakar Indonesia, Profesor Dr. Mohammad Child, SSI, Ms Sean, mengatakan Selasa (2/2/2025) saat berbicara tentang para pemimpin kerja data di Jakarta selatan.

“Seperti kalung, ada rantai kalung. Sekarang dapat dipotong, dan solusinya disebut bagian kecil, itu disebut pencucian, yang pertama kali disebut BPA,” – Profesor Child menjelaskan.

Faktanya, seorang profesor yang lama, anak, beberapa studi saat ini menyatakan bahwa Anda tidak perlu hingga 60 derajat Celcius untuk memecahkan BPA pada galon. Suhu kamar dengan derajat 25 hingga 30 derajat Celcius dapat diambil melalui BPA untuk pengulangan terhadap galon.

“Teorinya adalah sekarang kita melihat besi daripada galon, selera apa? Besi. Apa yang sulit bagi kita? Tidak, bisa berkarat.

Demikian juga, Komunitas Konsumen Indonesia (KII) mengingatkan masyarakat untuk memahami lebih banyak upaya untuk menghilangkan ancaman BPA. Kepala KKI, David Tuting, menekankan ketinggian ide -ide yang berpendapat bahwa BPA aman tanpa dasar ilmiah yang jelas sehingga berpotensi membingungkan konsumen.

Bahkan, David melanjutkan, pemerintah Indonesia menuntut peringatan risiko BPA oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM), yang lagi -lagi untuk galon plastik plastik plastik.

“Karena itu biasa melalui BPOM, itu berbahaya. Jangan katakan,” jika permukaannya tidak berbahaya, jangan disesatkan.

Beberapa negara telah membatasi dan membatasi penggunaan BPA untuk beberapa produk. Nama Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia dan banyak negara Asia seperti Malaysia, Cina dan Jepang.

Menurut KII, klaim bahwa klaim BPA Aman sering tidak dengan bukti ilmiah yang andal. Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan potensi risiko BPA, terutama tentang kesehatan anak -anak dan keluarga yang telah lama digunakan untuk minum galon air polikarbonat.

Menurut April 2024, Badan Narkoba dan Nutrisi Indonesia (BPOM) membutuhkan botol air botol (AMDK) untuk memberi label peringatan BPA di semua galon polikarbonat pada akhir April 2028.

Aturan ini termasuk dalam Peraturan BPOM No. 6 tahun 2024 tentang Amandemen Kedua terhadap Peraturan BPOM No. 31 tahun 2018.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Komunitas Konsumen Indonesia (KI), sekitar setengah atau 43,4 % dari 495 responden tidak tahu adanya aturan peringatan BPA.

Selain itu, 96 % responden yang menyebut tanda BPA harus diimplementasikan segera selama 4 tahun tanpa periode kuburan.

Tonton video “Video: Sarbir Serbia, yang harus dipertimbangkan dalam menu makanan” Little “(Civic/Up).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *