Jakarta –
Pasar ponsel Indonesia sangat hidup pada awal 2025, dengan bagian belakang merek yang berjalan beberapa tahun yang lalu. Setelah hormat dan Motorola, ini adalah putaran muste.
Meskipun tidak ada pengumuman resmi dari kategori Meiju, referensi yang disponsori mereka ditemukan dari Kementerian Industri Situs Pribumi (TKDN) (Camenperin). Perangkat dengan Meiju M416H Code baru -baru ini dinyatakan sesuai dengan standar TKDN untuk menilai 35,68%.
Menariknya, perangkat ini telah direkam oleh Pt Ifang Cargo Mutiara Electronics, yang dikenal sebagai komposisi ponsel cerdas untuk merek -merek populer seperti Infinix, ITEL, Techno, JDTE dan banyak lagi.
Untuk memantau MEJET terlebih dahulu diperluas ke Indonesia pada tahun 2015. Berbagai model ponsel cerdas telah dikeluarkan dari pengantar unit andalan.
Last Meiju merilis ponselnya di negara ini pada tahun 2019
Mizu, bagaimanapun, merilis produk barunya di Cina dan banyak negara. Itu membuat persaingan buruk bisnis mereka yang salah.
Pada tahun 2024, Mizu Global mengumumkan pasar ponsel cerdas. Alasan mereka ingin fokus pada pengembangan AI.
Sudah diumumkan, Meiju masih tinggal di ponsel. Salah satunya adalah Meezu M416H, yang mungkin akan segera dijual di Indonesia.
Gejala dan harga mezu mblu 21
Perangkat M416H disebut kode untuk Mezu Mblu 21. Ponsel ini diluncurkan pada November 2024 dan membawa spesifikasi tingkat akses.
Itu terlihat dari ubin yang mendukung Unisock T606. Mizu memasang RAM 6GB dengan memori internal 128 GB.
Dua kamera melekat pada bagian belakang. Kombinasi ini memiliki kamera utama 13 MP dengan sensor kedalaman 2 MP. Kamera selfie ditempatkan pada garis dengan ukuran 8 MP.
Layar memiliki ukuran LCD IPS 6,79 inci dengan layar tampilan HD+ dan kecepatan menyegarkan 90Hz. Baterai yang terpasang memiliki kapasitas 4.900 mAh.
Mizu Mblu 21 datang dalam warna hitam, putih dan biru. Ketika dimulai di Rusia, ponsel berharga sekitar 9.990 pijat atau 1,6 juta rp. Tonton Video “Video: Sebagian besar ponsel tidak dikonfirmasi tkdn masukkan RI, pengamat meminta untuk mengencangkan cek” (AFR/AFR)