Jakarta –
Menteri Luar Negeri, Prasetyo Hadi, membuka alasan Presiden Presiden Prubowo Subianto, yang menargetkan tabungan negara dalam anggaran negara 2025 (APBN) pada 306,69 triliun.
Prabowo meminta semua anggaran dan organisasi (K/L) untuk diperiksa dalam jumlah RP.
Alamat tersebut termasuk dalam saran Presiden (dalam) nomor 1 tahun 2025 mengenai efisiensi operasional APBN dan APBD 2025.
Prasetyo mengatakan bahwa Prabowo berulang kali menekankan bahwa pemerintah harus menabung. Efektivitas pengeluaran pemerintah harus ditingkatkan untuk tujuan yang lebih efektif dan memiliki dampak langsung pada masyarakat.
“Saya pikir bahwa sementara Presiden menekankan bahwa kita perlu menutup sabuk dan tabungan, kita harus lebih dibutuhkan untuk memiliki kegiatan yang efektif dan berdampak langsung,” pertemuan prasetyo di Angkatan Udara Halim Perdanakusumat.
Dia mengungkapkan bahwa Prabowo sering memperingatkan anggaran yang kurang efektif, seperti mengunjungi seminar atau studi perbandingan.
“Apa yang disampaikan presiden kemarin adalah seminar, perbandingan, mengunjungi, mengunjungi sebanyak mungkin, maka perjalanan resmi puluhan juta dapat digunakan jika kita bisa menabung. Secara efektif,” Prasetyo menjelaskan.
Selain itu, Prasetyo mengatakan bahwa kemungkinan model penghematan mirip dengan penyesuaian otomatis yang sebelumnya dibuat.
“Arti yang sama, kan?”
“Ya, pada akhirnya, itu akan beradaptasi dengan kementerian dan organisasi. Akibatnya,” lanjutnya.
Prasetyo juga menekankan bahwa K/L belum ditolak. Saat dia berbicara, semua orang K/L telah memilih sekali untuk membuat tabungan.
“Tidak ada yang kurang diinginkan. Ini adalah semangat yang relevan. Tidak ada teman yang merasa berkurang karena ini adalah antusiasme kita,” kata Prasetyo.
Periksa video Prabowo untuk meminta anggaran Perdinas: Dapat merekam Rp 20 t
(Hal/buah ara)