Jakarta –
Perusahaan Teknologi dari Amerika Serikat (AS), Google, mengajukan Komisi Pengawas Bisnis di Rp 202,5 miliar sebagai monopoli di Play Store.
“Google meminta keputusan KPPU ke sistem Play Store, sorot manfaat yang diberikan oleh Google Play untuk program dan Google Selection pada hari Selasa (11/2/2025) perwakilan.
Dalam pernyataan itu, Google menyatakan, keputusan KPPU berisi keutamaan Google Play dan operasi dalam ekosistem ekosistem. Perusahaan ini juga mengkonfirmasi Google Play dan Android yang menyediakan jumlah dan pilihan penting untuk Indonesia, aplikasi dalam kontribusi ekosistem, dan pengembang.
Google mencoba memastikan fakta tentang layanan bedah dapat diketahui dengan cara yang benar. Perusahaan juga tetap komitmen terhadap konstruksi dalam peraturan regulatif Indonesia.
“Jadi, kami menghargai permintaan keputusan, berdasarkan basis aplikasi dan bagaimana bisnis,” Google berasal dari Google.
Banding, Google akan mengirim tiga fakta utama. Pertama, menyatakan bahwa Android adalah ekosistem terbuka. Jika Google Play hanyalah salah satu opsi Indonesia, Anda dapat mengakses aplikasi.
Level Google, keputusan ini memperlakukan Google Play sebagai satu -satunya cara untuk mengakses Indonesia dan akses ke aplikasi. Ini mengabaikan banyak pilihan lain yang tersedia untuk konsumen dari semua ekosistem mRNA.
“Di Android, opsi ini mencakup tiga kali dan aplikasi toko ketiga langsung dari situs web pengembang. Apple App Store dan Apple Store,” jelas.
Kedua, Google juga ingin mendorong aplikasi yang sehat dan kompetitif melalui Play Store Indonesia. Biaya yang ditentukan oleh Google telah diatur dengan manfaat yang diberikan, sebagai keamanan Android, distribusi aplikasi, alat yang akan dipanggil.
“Google Play yang diperoleh untuk manfaat konsumen dan pengembang. Namun, KPPU menonaktifkan kompetisi aplikasi digital, sebagian besar menghadapi 15% atau kurang,” biaya layanan Google.
Ketiga, Google juga menyediakan Sistem Pilihan Pengguna (UCB) ke Google Play Service yang menunjukkan komitmen kuat untuk opsi pembayaran aplikasi. Perusahaan mengatakan, sistem UCB menjawab banyak kekhawatiran bahwa KPPU, termasuk alternatif untuk sistem pengumpulan Google Play dan mengembangkan metode pembayaran.
Sistem pembayaran alternatif juga disediakan untuk Google untuk Indonesia sejak 2022. Google mengatakan, Indonesia milik negara pertama yang mendapat manfaat dari program ini.
“Selain itu, program percontohan UCB Pilot memiliki tawaran layanan 4% untuk transaksi yang digunakan dengan sistem pembayaran alternatif,” Jencet.
Selain Google, upaya penyimpanan juga akan menambah nilai tambahan, termasuk kesalahan impruffed, metode prosedural, serta bukti bukti. Google percaya, posisi pakaian yang menarik dan menunggu kesempatan untuk memberikan argumen selama proses hukum.
“Kami percaya bahwa permainan Google memberikan banyak manfaat untuk pengembangan dan pengguna lokal, dan kami terus menyelesaikan ekosistem ekonomi dan kontribusi digital lainnya ke Indonesia,” ia berakhir. (ACD / ACD)