Jakarta –
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan telah memulai tugas barunya. Luhut memimpin rapat internal pertamanya sejak Kamis, 24 Oktober, usai dilantik oleh Presiden Prabhu Subianto.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Lohut, Judy Mahardy. Judy mengatakan, sejak kemarin Lohut memimpin rapat internal DEN.
“Iya Pak Lohut kemarin memimpin rapat DEN. Rapat internal,” kata Judy saat dihubungi Datacom, Jumat (25/10/2024).
Judy mengatakan DEN akan menjadi think tank utama pemerintah. Misinya adalah untuk mengidentifikasi hambatan strategis terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Dengan demikian, DEN yang fokus sebagai ‘think tank ekonomi’ yang menghadap presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden akan membantu presiden dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan strategis terhadap pembangunan ekonomi Indonesia,” kata Jodi.
Salah satu fokus utama DEN, kata Judy, adalah mencari rekomendasi kebijakan untuk program hilirisasi sumber daya alam. Terutama untuk mendukung industrialisasi berdaya saing global atas 26 barang strategis yang disebutkan Perbau pada sidang kabinet pertama.
“Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor industri, pertanian, energi, dan pendidikan terpadu,” kata Judy.
Pihaknya juga akan fokus memberikan rekomendasi kepada Pravo mengenai program sosial seperti peningkatan gizi anak dan ibu hamil, serta percepatan kemandirian energi negara melalui pengembangan energi terbarukan. Ketahanan energi baru dan nasional.
DEN juga akan bekerja sama dengan berbagai universitas, lembaga penelitian, dan mitra pembangunan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan ADB. Sinergi ini akan memperkuat peran DEN dalam mengembangkan rekomendasi berbasis data yang kuat, mendukung digitalisasi layanan publik, dan mengefektifkan pengelolaan sektor keuangan Indonesia.
“Seluruh rekomendasi DEN kepada Presiden akan didasarkan pada penelitian yang menyeluruh untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat dilaksanakan secara efektif dan memberikan dampak nyata terhadap perekonomian Indonesia,” kata Jodi. (bicara/tanah liat)