Sleman-
Artificial Intelligence (AI) menjadi strategi XL Axiata untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka tidak sekedar mengikuti tren, mereka juga melakukan optimasi yang terukur.
Hal itu diungkapkan Direktur dan Head of Business and Corporate Affairs XL Axiata Yessi D Yosetya pada acara XL Axiata Get Barn with Media di Sleman, Kabupaten Yogyakarta. XL Axiata mulai menggunakan AI pada akhir tahun 2019, ujarnya.
“Kalau ada teknologi baru pastikan bukan sekedar add-on. Tapi harus dilihat manfaatnya, bagaimana bisa meningkatkan, meningkatkan, atau mengoptimalkan efisiensi operasional,” kata Yessi, Rabu (23/10/2024) malam.
Yessi menegaskan, XL Axiata kini memanfaatkan AI untuk mendongkrak bisnis. Hal ini dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan meningkatkan layanan call center, merencanakan dan mengoptimalkan jaringan, serta agen penjualan untuk pembangunan berkelanjutan dan pengurangan CO2. Ada pula kolaborasi dengan mitra untuk operasional bisnis digital AI.
Dengan bantuan AI, layanan di Call Center ditingkatkan. Waktu penyelesaian masalah rata-rata berkurang 50%. Resolusi panggilan pertama meningkat sebesar 60%. Peningkatan Net Promoter Score (NPS) sebesar 4-5 poin. Debitnya berkurang 3-5%.
“Masalah pemrosesan hampir berkurang setengahnya. Iya, dulu bisa nunggu 1 x 24 jam, sekarang sehari sehari. Dimana dulu jawabannya “OK, kita cek dulu”, sekarang naik 60%. Agar keluhan yang muncul bisa diselesaikan saat itu juga,” ujarnya.
Untuk operasional jaringan, XL Axiata AI membantu menghemat biaya operasional, kata Yessi. Terdapat pengurangan listrik, pengurangan jejak karbon, peningkatan ROI untuk membangun menara, peningkatan kualitas layanan jaringan dan peningkatan NPS sebesar 5-6 poin.
Berkat kecerdasan buatan, karyawan XL Axiata bisa lebih efisien mengunjungi toko-toko yang membutuhkan perhatian. Rute menjadi lebih pendek, konsumsi bahan bakar operasional menjadi lebih irit. Begitu pula AI untuk radio yang dulunya selalu menyala.
“Dengan menggunakan kecerdasan buatan, kita bisa mengetahui pada jam berapa dengan dampak kecil kita bisa mematikan perangkat atau menghemat energi, dan tentunya itu berdampak langsung pada program keberlanjutan yang kita lakukan,” ujarnya.
Setelah menggunakan XL AI, Axiata mengatakan Yessie melihat manfaat nyata. Perjalanan ke mitra bisnis berkurang 13-15%, karena lebih hemat untuk dituju. NPS meningkat sebesar 7,7 poin untuk pelanggan. Dalam hal dampak lingkungan, emisi karbon dioksida berkurang hingga 42%.
Selain itu, Yessi mengatakan XL Axiata memitigasi risiko AI dan etika dengan menerapkan protokol keamanan siber khusus AI. Kedua, XL Axiata menerapkan kebijakan pengelolaan data yang ketat. Ketiga, mereka juga melakukan pemeriksaan keamanan rutin.
XL Axiata juga mengoordinasikan pekerjaan departemen AI dan memberikan pelatihan karyawan. Dari sisi SDM, XL Axiata juga melakukan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan untuk memastikan seluruh karyawan mengetahui AI dan implikasi bisnisnya.
“XL Axiata menyadari potensi risiko keamanan siber dan kerentanan data yang mungkin timbul dari integrasi kecerdasan buatan. Oleh karena itu, XL Axiata berkomitmen untuk menerapkan kecerdasan buatan secara bertanggung jawab dan beretika,” lanjut Yessi menggunakan data pribadi saat Anda menggunakan teknologi AI” (fay/afr)