Jakarta –

Tiga pria dipenjara tahun lalu karena menyerang polisi Hong Kong dengan meriam air saat perayaan Tahun Baru Thailand. Pembela berargumentasi bahwa hal tersebut merupakan sebuah kecelakaan, namun pengadilan tidak menyimpulkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kecelakaan.

Belum ada kasus warga yang dituduh menyerang petugas saat merayakan di tengah keramaian, kata seorang pengacara kepada South China Morning Post pada Selasa, 11 Mei 2024.

Hakim Kowloon Philip Chan Chi Fai mengatakan ketiga pria tersebut, yang sebelumnya pernah menjalani enam hukuman atas penyerangan, dituduh tidak menghormati petugas polisi yang bertugas melindungi orang-orang yang bersuka ria di festival Songkran pada 9 April. Tahun 2023.

Hakim menambahkan bahwa sopir taksi Tsang Wai-shing (27 tahun), karyawan Ip Kaking (28 tahun) dan pekerja baja Yuen Ts-king (32 tahun) juga tewas. Para jurnalis terluka ketika para terdakwa disiram air dari jarak dekat.

Polisi menangkap Tsang setelah dia mengunggah video di media sosial yang menunjukkan dia berteriak kegirangan dan menyemprotkan air ke polisi dan jurnalis.

Hakim Chan sebelumnya telah memvonis ketiga dakwaan tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut sudah keterlaluan. Meski tak jarang masyarakat menyiramkan air kepada peserta Festival Songkran sebagai berkah.

Ia juga mengatakan, pihaknya tentu berniat melakukan kontak fisik yang melanggar hukum dengan berulang kali menyemprotkan air ke tiga sasaran tersebut.

Joy Yuen, pengacara yang mewakili Tsang, meminta pengadilan mempertimbangkan suasana pesta tersebut. Sebab, kliennya sepertinya tidak sengaja menyerang petugas.

“Kasus ini punya ciri khas tersendiri. Dalam hukum Hong Kong, tidak ada kasus yang menangkap terdakwa (menyerang petugas polisi) saat festival, dan tidak ada ketegangan saat festival,” ujarnya.

Pengacara tersebut menambahkan bahwa Tsang, yang dikenal di media sosial sebagai “Anjing Pemberani,” hanya menghadiri festival tersebut untuk membuat konten untuk saluran YouTube-nya.

Pengacara Yip, Frankie Siu, mengatakan penyelenggara menyediakan selang air dan persediaan air, dan kegiatan tersebut sah sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam suasana penuh warna di kawasan Kowloon.

Seo menambahkan, tidak ada bukti petugas atau jurnalis terluka. Karena khawatir akan kehormatan para hakim, mereka tidak memberikan kesaksian yang merugikan terdakwa

Hakim mengakui dasar kasus tersebut berbeda dengan penyerangan yang terjadi pada bulan-bulan kerusuhan sosial pada tahun 2019.

Para petugas memutuskan bahwa ketiga terdakwa memenuhi syarat untuk melakukan pelayanan masyarakat, namun Chan tetap berpandangan bahwa hukuman penjara adalah satu-satunya pilihan untuk membuktikan keseriusan penyerangan terhadap petugas polisi.

“Ini perayaan yang sangat pribadi, tapi bukan berarti para terdakwa berhenti menyiram petugas dan jurnalis,” ujarnya.

Dia telah ditahan sejak dijatuhi hukuman pada 16 Oktober. “Festival Songkran Thailand telah dimulai, dan kegembiraan menanti!” Tonton videonya. (sim/wanita)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *