Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia bisa memproduksi mobil sendiri. Prabowo tidak terima Indonesia yang mendapat banyak hadiah tidak bisa memproduksi mobil dan motor sendiri.
Hal itu disampaikan Prabowo pada Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, China (7/11).
Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia yang dititipi Tuhan segala kekayaan yang diciptakan tanpa bangsa lain. Oleh karena itu, Prabowo tidak setuju Indonesia tidak bisa memproduksi mobil dan motor sendiri.
“Jujur dalam hati, saya tidak mau menerima bahwa negara keempat di dunia, negara yang telah dianugerahi banyak kekayaan oleh Tuhan Yang Maha Esa, telah diberikan segalanya untuk menjadi negara maju, tidak bisa. berhasil. yang bisa membuat mobil, tidak bisa membuat sepeda motor, tidak bisa membuat komputer, saya tidak terima.”
Makanya, Prabowo ngotot ingin mobil produksi dalam negeri seperti MV3 Pindad Maung. Bahkan, Prabowo meminta para menterinya menggunakan mobil buatan Pindad.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengapresiasi komitmen kuat Presiden Prabowo yang terus mendukung mobil Maung. Padahal, dukungan terhadap Prabowo sudah diberikan sejak menjabat Menteri Pertahanan.
Mobil Maung tidak terlepas dari kinerja dan dukungan Presiden ke-8 RI Bapak Prabowo Subianto. Kendaraan kerja Pak Prabowo dan hubungannya dengan PT Pindad hingga saat ini telah melahirkan MV1 Maung yang “berlanjut ke generasi ketiga. Sukses bahkan dijadikan sebagai mobil kepresidenan MV3. Limousine Garuda pasti mendapat respon positif. diterima masyarakat,” kata Ibrahim dalam siaran persnya.
Kemudian sesuai perintah Presiden Indonesia, MV3 Garuda sedang kami persiapkan untuk pemerintah atau kendaraan kerja para menteri dan jajarannya. Semuanya masih dalam proses dikelola secara aktif oleh pemerintah, kata Ibrahim Musa. , mohon bantuan dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat umum, agar keadaan menjadi lebih baik.”
Simak Videonya: Pernyataan Prabowo Tak Akui RI Belum Bisa Produksi Mobil atau Komputer
(rgr/mhg)