Jakarta –

Korea Selatan kewalahan karena terlalu banyak wisatawan dan memberlakukan jam malam di Desa Bukchon Hanok. Usulan ini menimbulkan kontroversi.

Dendanya senilai 54 pound sterling atau Rp satu juta. Bukchon Hanok adalah desa bersejarah yang terkenal dengan rumah Hanok yang mencerminkan arsitektur Korea pada masa Dinasti Joseon.

Site Express, Selasa (5/11/2024) warga Desa Bukchon Hanok, Seoul mengeluhkan berbagai permasalahan akibat pariwisata yang berlebihan, seperti kebisingan, pelanggaran privasi, dan sampah yang ditinggalkan wisatawan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Korea Selatan merencanakan jam malam yang akan dimulai pada bulan November dan akan diterapkan sepenuhnya pada bulan Maret 2025.

Menurut laporan Majalah Farout, selama penerapan penutupan, beberapa tempat di Bukchon tidak mengizinkan pengunjung masuk mulai pukul 17.

Wisatawan yang melanggar aturan tersebut akan didenda lebih dari Rp 1 juta. Namun, undang-undang tersebut mendapat tanggapan beragam.

Pemilik Museum Seni Budaya Asia, Kwon Young-doo, menilai kebijakan tersebut dapat memberikan kesan yang salah kepada pengunjung tentang Korea Selatan.

Di sisi lain, ada pula yang mengatakan perlu adanya tindakan untuk mengatasi masalah pariwisata yang berlebihan. Korea Selatan kini bergabung dengan sejumlah destinasi wisata populer lainnya dalam upaya mengatasi masalah kelebihan populasi, di ruang publik dan pemukiman.

Beberapa tempat di negara ini terpaksa menerapkan peraturan yang lebih ketat pada dokumen sewa liburan karena kenaikan harga sewa dan kekurangan perumahan, yang diyakini disebabkan oleh meningkatnya pariwisata.

Beberapa kota juga mengenakan denda kepada wisatawan yang berperilaku tidak pantas, seperti berjalan telanjang atau minum alkohol di tempat terbuka.

Baru-baru ini, protes juga diadakan di wilayah San Sebastian di Spanyol, sebagai bagian dari gerakan nasional ‘Oktober Melawan Turis’. Dimana warga sekitar memasang poster yang berisi pesan-pesan kuat tentang keprihatinan mereka terhadap dampak pariwisata. Saksikan video “Video: Sengketa waktu kepulangan wisatawan di desa Bukchon Hanok” (upd/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *