goyalorthodontics.com, Jakarta – Bonus populasi Indonesia membawa peluang besar untuk ajaran Islam fintech. Generasi generasi muda semakin tertulis, menunjukkan minat yang kuat pada layanan investasi berdasarkan ajaran Islam.
Dicatat hingga November 2024. Alokasi dana melalui ajaran Islam Pindar mencapai 234,21 miliar rp, dengan total 1,38 triliun rp.
Baca Juga: Jangan ambil hutang digital Anda sendiri, siswa harus dilengkapi dengan pengetahuan keuangan Islam
Default 90 hari (TWP90) juga memegang 98,88%.
Namun, Aslam mengetuai kelompok Islam Asosiasi Integrasi Fintech Indonesia Fintechs Indonesia (AFPI), mengenang bahwa pengetahuan publik tentang program Islam masih dibandingkan dengan fintech tradisional.
Baca Juga: Bank Indonesia Memperkuat Sinergi Keuangan Islam Di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
“Jadi kami terus mendidik dan melek huruf di Syariah.
Dia menambahkan bahwa Asosiasi Keuangan Indonesia (AFPI) terus memperkuat literasi keuangan Islam dan meningkatkan partisipasi keuangan publik melalui pinjaman pinjaman doktrin Islam (Pindar).
Baca Juga: Asuransi Kitabisa yang ditugaskan untuk OJK
Salah satunya adalah aktivitas Masjid Kebenaran Jakarta melalui “Divisi Ramadhan Pindar”.
Sekretaris Jenderal AFPI -JA Ronald Andi Kasim mengatakan: “Kegiatan ini adalah kekuatan pendorong untuk meningkatkan pemahaman publik tentang pinjaman fintech berdasarkan ajaran Islam.”
Kegiatan di Takiqlal adalah puncak dari berbagai acara Pindar Ramadhan AFPI.
Banyak pertunjukan yang diadakan di Masjid Trujiqlal termasuk acara bincang -bincang, yang merupakan juru bicara untuk Badan Jasa Keuangan (OJK), AFPI dan Asosiasi Indonesia Syariah Fintech.
Kirimkan kompensasi INFAQ dalam bentuk 4000 kotak Ramadhan iftar, kirimkan ke jemaat masjid Trujiqlal. Memorandum pemahaman ditandatangani antara AFPI, AFSI dan Masjid Tajqlal untuk mengembangkan ekosistem Syariah Fintech.
Kemudian, acara di Kadarus al-Qur’an Insan Muslim Fintech termasuk komunitas Fintech di acara Ramadhan.
“Sekali lagi, persahabatan di antara peserta dalam industri keuangan Islam dapat diperkuat,” katanya.
Agen OJK Mohammad Ismail Riyadi untuk kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi mengakui bahwa penetrasi teknologi Syariah tetap rendah.
Menurut OJK Research, produk keuangan Islam hanya memenuhi 12,8% dari permintaan pasar, sementara literasi keuangan Islam di Indonesia hanya mencapai 4%.
“Jadi kami membutuhkan peran positif dari para pemain bisnis seperti AFPI dan AFSI untuk terus mempertahankan acara tersebut untuk mendukung peningkatan literasi keuangan Islam di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, beberapa tokoh penting yang muncul di puncak kegiatan literasi keuangan Islam termasuk Biro Pemantauan OJK OJK, Muhammad Edhie Purnawan, Literasi, Inklusi Keuangan dan Agen Komunikasi Mohammad Ismail Ismail Riyadi.
Selain itu, Edi Setijawan, Direktur Pembiayaan Bisnis, berdasarkan OJK Indra, Kepala Ojk Ojk Odments, Sekretaris Jenderal AFPI -JA RONALD ANDI KASIM, Ketua AFSI -A RONALD YUSUF WIYAYA, Ketua HAJIYYYAH RAMADAN -A HAJI HAJI HAJi HAJI HAJIAN HAJIIYYAH RAMADAN -A HAJI HAJi Mos’i’s’ud’ud’ud’ud’ud hajin.
Sebelum ini, AFPI mengadakan Ramadhan dan Breakfast in the Brain, membahas pertanyaan tentang Pindar dengan platform anggota dan pemangku kepentingan.
AFPI juga mewakili podcast Pindar Ngabuburit untuk mendidik masyarakat tentang manajemen keuangan selama Ramadhan.
“Sebagai platform pembiayaan yang bertanggung jawab, Pindar hadir untuk mendukung partisipasi keuangan publik, terutama dalam peningkatan ekonomi orang,” kata Ronald. (ESY/JPNN)
Baca artikel lain … Upbit Indonesia dari izin saku OJK