goyalorthodontics.com, Jakarta – Sebuah kisah sedih berasal dari keluarga Verelel Bramasta dan Athala Naufal.
Nenek yang dicintai, ayah mereka, Ivan Fadila, meninggal pada hari Rabu (3/19).
Baca Juga: Bagikan Momen dengan Fuji, Kejutan Bramasta: Hari yang Tidak Biasa
Derelel Bramasta ingat ketika almarhum neneknya sebagai sosok yang mempelajari pentingnya kesabaran.
“Ibu Eiyan, sosok yang mengajari saya, berarti kesabaran.
Baca Juga: Mendekati, Fuji Main Boling White
Pria 28 tahun itu mengatakan nenek yang meninggal itu adalah sosok yang akan merawatnya sejak kecil.
Kemudian salah satu momen mengingat salah satu momen sendi bersama neneknya.
Baca juga: Delect Bramasta masih menunjukkan di sekitar lambung
“Kenangan yang paling saya ingat ketika sunat yang tinggal di rumah adalah ibu kakek nenek saya dan Eiang Papa,” katanya.
Pada saat yang sama, ia juga mengungkapkan bahwa neneknya sudah lama sakit.
Sebagai informasi, Nenek telah berjuang dengan stroke untuk waktu yang lama.
Lezat juga berterima kasih karena neneknya masih punya waktu untuk melihat pencapaian dan keberhasilan yang telah dia capai.
“Terima kasih atas semua pencapaian saya, kakek -nenek saya menjadi saksi dan ingat kakek -nenek saya. – Wina berkata, dan putra tertua Ivan Fadila.
Sampai saat ini, tubuh nenek Derelel Bramasta telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan.
Sebagai seorang anak, Ivan Fadila berdoa terbaik untuk almarhum ibunya.
“Cinta orang tua sepanjang masa tidak bisa menjawab anak itu. Lagi pula, doa anak itu. (MCR7/jpnn)