goyalorthodontics.com – Homecoming selalu menyajikan cerita yang unik. Pandem, yang mencapai lebih dari dua tahun, menjadikan Taupufik menjadi ledakan untuk Toyib.
Franciscus Pramate, Bekasi
BACA JUGA: Kisah sedih PPSU Officer Vlachtoffer Begal, dipukuli dan dihitung Celur, THR telah dihapus
Taufik melihat kedungwaringin di daerah rekreasi, Bekas Regency, Jawa Barat, Kamis (4/28) lelah saat pecah.
Seorang pria yang sudah satu tahun baru saja bepergian dengan sepeda motornya dari Balaraja, Tangang Regengory, Banten,
BACA JUGA: Ikuti perintah Jenderal Kapal Kapal Kapal Kapal Angkatan Laut Indonesia
Namun, fasilitas polisi bukanlah tujuan akhir dari perjalanan Taufik.
West -java -Dalam Pengembara Indramayu masih harus melakukan perjalanan sekitar 150 kilometer untuk kedatangan kampung halaman mereka.
ALS
Masih ada penumpang sepeda motor untuk mencapai tujuan akhir, sekitar tiga jam.
Tapi Taufik bersemangat dan bahagia.
“Untungnya, karena dua tahun tidak pulang sama sekali,” katanya ketika goyalorthodontics.com bertemu dengan area rekreasi Kedungwaringin.
Pandemi Covid-19, yang telah melanda tanah airnya sejak Maret 2020, memastikan bahwa Taufik tidak bisa pulang selama dua Idul Fitri.
Dia mengklaim bahwa dia terakhir kali kembali ketika kakeknya meninggal pada tahun 2019 atau sebelum Pandem.
Taufik meninggalkan kampung halamannya sekitar 12 tahun yang lalu.
Itulah sebabnya dia menganggap kegembiraan sebagai rumah.
Dia pulang bersama istrinya yang membuat parkback.
“Bawalah sepeda motor dengan istrimu,” katanya.
Di daerah residu, Taufik duduk di sebelah istrinya.
Ada banyak pelancong bermotor yang juga berkelanjutan di tempat peristirahatan.
Namun, Taufik tampaknya memanggil semua orang di area rekreasi.
Dia mengenakan tas yang melekat pada kertas putih dengan teks #gags dengan ledakan seperti itu. Mak, bayimu kembali. “
Menurut Taufik, menulis adalah jawaban untuk kebijakan pemerintah yang memungkinkan rumah.
Wanita polisi yang menjaga tenda makanan gratis yang dijaga oleh polisi di daerah rekreasi Kedungwaringin, Bekasi Regency, Jawa Barat. Foto: Fransiskus A Prama/goyalorthodontics.com.
Pandemi Covid-19 memang memaksa pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat, termasuk Lebaran Homecoming.
Pada tahun ketiga Pandemi Covid-19, kasus baru transfer Corona semakin rendah.
Pemerintah juga menjanjikan warga kontrak rumah.
Taufik mengklaim bahwa dia khawatir dia akan seperti Song Bang Toyib, yang Biduannya tanpa Ade Irma membuatnya populer.
Lagu itu, yang diterbitkan pada tahun 2003, menceritakan kisah seorang wanita yang gelisah karena suaminya Toyib belum ada tiga di rumah.
Itulah sebabnya Taufik tidak setuju dalam catatan Bang Toyib.
“Aku, hanya dua kali, jika aku belum tiga kali, Bang Taupu, tapi bang Toyib,” katanya.
Menurut Taufik, pulang ke rumah saat mengendarai sepeda motor bukanlah hal baru baginya.
Dia mengklaim bahwa dia pulang beberapa kali dengan kendaraan roda dua.
Taufik membuatnya bersyukur bahwa pulang kali ini tidak bersentuhan dengan kemacetan lalu lintas.
“Alhamdulillah dengan lancar. Prediksi saya macet. Tampaknya tidak ada hambatan sama sekali,” kata Taufik.
Pemerintah memperkirakan bahwa Idul Fitri akan pulang sekitar 85 juta orang tahun ini.
Perkiraan ini didasarkan pada hasil penyelidikan Kementerian Transportasi.
Polisi Nasional juga telah menyusun berbagai skenario untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang panjang.
Selain itu, Kepolisian Kota Jakarta Major juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Umum (PUPR) untuk mempersiapkan area rekreasi bagi para penumpang di Pantai Utara.
Area rekreasi Kedungwaringin adalah contoh dari kerja sama polisi regional Metro Jaya dengan Kementerian Anak Anjing.
Ada berbagai fasilitas gratis di ruang residu, termasuk pijat, makanan, minuman, toilet, musisi, bahkan lokakarya dan vaksin berulang.
“Ini pos kesehatan, ada lokakarya, pompa bensin. Purpr -ministerie, yang membuat toilet, bagus, saya telah melihat mandi, busur, buang air kecil, murni, bersih, harum,” kata Jenderal Fadil, Metro Jaya Jenderal Inspektur Jenderal Imran Kedungwaringin.
Orang nomor satu di Polisi Metropolitan Jakarta memerintahkan karyawan mereka untuk bekerja dengan lembaga terkait untuk memberikan layanan maksimal kepada penumpang.
Inspektur Kepala, FAD, juga langsung pergi ke lapangan untuk melihat aliran rumah dan berbagai fasilitas untuk penumpang. Alumni Akademi Kepolisian (AKPOL) 1991 menyatakan bahwa tidak ada tenggat waktu bagi penumpang yang beristirahat di daerah rekreasi.
“Jika Anda tidak (tenggat waktu) jika Anda tidak tidur nanti, Anda tidak akan pergi berkunjung. Jika Anda terluka, ada refleksi,” Ijen Fadil Imran menyimpulkan. (CR3/JPNN) Pernahkah Anda menonton video terakhir berikutnya?