JPN..com, Macasar – Polisi memeriksa kesalahpahaman tentang kematian seorang wanita, yang ternyata adalah tali yang tergantung di papan pra -ML (28), Jalan Bonto Ramba, di Tamilanaria, Makassar, Solo Selatan.
“Pada saat ini, kami sedang menunggu hasil post -manort (gangguan kematian) dari Doctol,” kata Muhammad Yusuf, kepala polisi Tamlarania pada hari Rabu (2/3). Itu tergantung pada kamar mandi. “
Baca Juga: Seorang Pria di Jiapura khawatir tentang nongkrong dengan istrinya setelah perselisihan
Informasi tentang penemuan tubuh adalah 16.00 dari Indonesia barat. Setelah mendapatkan berita, tim langsung pergi ke TKP (TKP). Mayat itu kemudian mendarat dan dihilangkan. Tim INFAS kemudian memperkenalkan tempat kejahatan, kemudian mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Bangkara untuk post -manorts.
“Jadi pertama -tama dia adalah temannya. Dia memeriksa temannya dan kamar korban tidak bisa ditutup, dia tidak bisa terbuka. Lalu dia menelepon pemilik asrama. Setelah kunci, jendela dibuka (dimasukkan).
Baca juga: 2 insiden bunuh diri per minggu terjadi, dua korban menggantung di pohon
Ketika dia meminta beberapa dugaan gangguan pada korban yang digantung di rak, serta tanda biru di tangan korban, katanya, kondisi ini masih dalam proses penyelidikan.
“Tidak ada outlet investigasi saat ini (tanda kekerasan), kata Yusuf, tetapi kami mengharapkan hasil (gangguan kematian) dari Docopol.
Baca Juga: Emosi hubungan intim ditangguhkan, anggota Angkatan Laut Indonesia meninggal 20 tahun
Menurut pemilik asrama, orang yang terluka sendirian. Selama insiden itu, posisi pintu ditutup dari dalam dan jendela atau pintu tidak rusak. Informasi awal ditemukan ketika temannya bermaksud memeriksa barang -barangnya di kamar korban.
Orang yang terkena diketahui bekerja di salah satu perusahaan dan berasal dari Toraj. Sebelum insiden itu, korban dapat berbicara dengan keluarganya di gereja pada hari Minggu. Di mana pengorbanan terakhir akan dipenuhi, dia ditemukan lagi.
“Pada saat ini kami masih mencari informasi (orang terakhir), sementara kami membawa ponsel, pakaian dan lainnya dan tali Rafi, (mereka) bergantung pada tali Rafi,” katanya.
Adapun status pria di sekolah asrama korban, barang bawaannya diambil untuk menemukan eksekusi mati di kamar mandi, apakah dia pacarnya, jika tidak, Joseph mengakui bahwa dia masih mencari.
“Kami jelas tidak tahu bahwa dia ingin memeriksa barang, tetapi dia tidak bisa membuka pintu,” katanya. Dari informasi yang diterima, pria ini dikenal sebagai Moser. Saksi menghubungi korban beberapa kali pada pukul 07.00 ponsel Vita, tetapi tidak menjawab sampai dia curiga dan kemudian pergi ke rumah kos.
Sekitar 13.20, saksi mengetuk kamar korban, tetapi tidak menerima jawaban dan kemudian mencari pemilik asrama atas permintaan kunci cadangan untuk membuka pintu. Tetapi sulit untuk membuka pintu, jadi terpaksa membuka jendela untuk memasuki ruangan. Naha, korban menggantung di kamar mandi. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Polisi menunjukkan fakta baru pada ahli ahli