goyalorthodontics.com, Jakarta – Meningkatkan kualitas pendidikan masih dilakukan oleh Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, baik untuk dosen maupun siswa.
Demikian pula, dalam melakukan penelitian internasional, secara khusus menangani masalah perubahan iklim (perubahan iklim).
Baca Juga: Wakil Ketua MPR mengkonfirmasi pentingnya kelahiran kembali untuk keberlanjutan penandaan Jepara
Salah satunya adalah dengan membangun kolaborasi dengan salah satu kampus tertua di Eropa, Universitas Seville, Spanyol.
Penandatanganan kolaborasi antara kedua kampus dilakukan oleh Dekan Fakultas Hukum Uki Dr. Hendri Jayadi Pandiangan yang disertai oleh kepala Departemen Internasional FH UKI Edward Panjaint, bersama dengan Deputi Kanselir Seville, Universitas Seville, Dr. Carmen Vargas MacĂ Macas di kanan.
Baca Juga: Puscod FH UKI dan Ika Uki Keep Diskusi Publik dan Mulailah Buku tentang Solusi Konflik Aceh
“Kolaborasi dengan Universitas Seville adalah bagian dari upaya UKI untuk terus memperluas jaringan pendidikan internasional dengan berbagai kampus yang terkenal. Selain itu, kolaborasi ini didorong dalam upaya untuk memperkuat kurikulum, serta dosen dan siswa, serta penelitian pada skala internasional,” Hendri Jayadi mengatakan dalam siaran persnya, Sabtu (12/4/205).
Dia menjelaskan bahwa kolaborasi yang berlangsung tiga tahun dan pada dasarnya dapat diperluas, dengan tiga hal penting, yaitu di bidang akademik, dosen dan pertukaran pertukaran siswa, dilakukan secara teratur, pengembangan kurikulum dan seminar internasional.
Baca Juga: UKI mengeluarkan 4 pernyataan sikap tetap sebelum pemilihan
“Pertukaran mahasiswa adalah langkah pertama yang tidak mengecualikan kemungkinan gelar ganda di masa depan. Jadi seorang siswa akan mendapatkan dua sertifikat kelulusan, baik dari UKI dan Universitas Sevilla. Kami tentu menyambut ketika Student Students Seville Study di UKI,” katanya.
Ruang lingkup kolaborasi juga berada di bidang penelitian, di mana kedua kampus akan melakukan penelitian bersama.
“Saat ini, penelitian telah menggunakan dana penghargaan Uni Eropa dengan Universitas Seville. Ini akan berlanjut selama tiga tahun ke depan,” jelas Hendri.
Tidak lupa, kerja sama di bidang pelayanan masyarakat.
“Ini adalah sesuatu yang menarik, di mana kami akan melakukan advokasi berkelanjutan yang terkait dengan hak -hak petani yang terkait dengan masalah perubahan iklim,” jelasnya.
Hendri mengakui bahwa tidak mudah untuk memilih mitra kerja sama internasional, terutama di bidang hukum. “Pasti ada chemistry antara kedua pihak,” katanya.
Sebelumnya, pusat Studi Otonomi Regional FH UKI yang diwakili oleh Henry Tomas Simarmata bekerja dengan berbagai lembaga di PBB dan Uni Eropa, yang secara intens dikomunikasikan oleh FH UKI selama setahun terakhir.
“Dari komunikasi yang intens ini, ada pemahaman tentang kerja sama yang saling menguntungkan. Selain itu, baik kampus di Indonesia dan dunia membutuhkan kedua mitra untuk melakukan penelitian internasional dan publikasi pekerjaan ilmiah dalam jurnal ilmiah yang andal,” jelasnya.
Hendri juga menambahkan bahwa beberapa kursus di FH UKI dimungkinkan untuk mendapatkan akreditasi internasional.
“FH UKI akan terus mengembangkan kurikulum dan membawa kolaborasi dengan lembaga pendidikan asing. Ini adalah respons positif terhadap kemajuan zaman, termasuk pengembangan dunia hukum,” katanya.
Dia berharap bahwa melalui kolaborasi ini akan memperkuat status FH UKI yang diakreditasi secara internasional dan meningkatkan prestise UKI di tingkat nasional dan dunia.
“Kami percaya bahwa FH UKI, keduanya dalam hal kurikulum, dapat bersaing secara nasional dan internasional,” pungkasnya.
UKI adalah salah satu kampus pribadi tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1953. Sementara FH Uki didirikan tiga tahun kemudian.
Sementara Universitas Seville adalah salah satu kampus tertua di Eropa yang didirikan pada 1505 dan memasuki -10 teratas dari kampus -kampus terbaik di benua Eropa. (RHS/JPNN)
Baca artikel lain … Tes DNA sperma membantu mengungkapkan motif pembunuhan jurnalis Juwita