goyalorthodontics.com, Semarang – Prof. Dr. Ruang Distrik Distrik Oemar Seno Aji Pengadilan Distrik Semarang (PN), Java Central (Java Tengah) tiba -tiba tegang, Selasa (8/4).
Suasana tegang terjadi selama Robiga Zaenudin pertama Gamma Rizkynata Okafandy, siswa SMKN 4 Semarang.
BACA JUGA: Tes pertama AIPDA Robig yang menembak siswa mati dari SMKN 4 Semarang
Seorang wanita bernama Kustamto yang merupakan nenek dari korban Tetiba tampaknya menyentuh tersangka bahwa dia akan memasuki pengadilan.
Spontanitas Kustamto mengambil kerusuhan kecil di ruang sidang, yang kemudian dapat dimediasi oleh agen keamanan sampai AIPDA Robig mengikuti proses tersebut.
Baca juga: Keluarga Gamma Rizkynaata: Hukuman Aipda Robig harus maksimal, bukan berkurang.
Kustamto tidak bisa menghentikan emosi. Dia belum menerima cucunya yang dibunuh oleh polisi yang melayani tiang Semarang pada 23 November 2024.
“Dia dibunuh oleh cucu -cucuku, tidak terluka?
Baca Juga: AIPDA Robig Dipresentasikan ke Kantor Jaksa Penuntut, didakwa dengan beberapa artikel, terancam 15 tahun penjara
Dia tiba di Pengadilan Distrik Semarang sekitar jam 9 pagi, sementara pengadilan di bawah kepresidenan Hakim Mira Sendangari baru dimulai 3 jam kemudian atau sekitar 13,15 WIB.
“Saya senang, anak itu masih sehat, saya ingin dihukum secara optimal jika saya bisa dihukum mati,” kata Kustamto.
Dalam pelacakan goyalorthodontics.com, Robig muncul kemeja putih dengan lengan panjang dengan celana oranye dan mengenakan topi tengkorak putih.
Untuk Pengadilan Hakim, Robig yang masih mengaku sebagai anggota aktif Poli. Tes hanya berlangsung sekitar 30 menit.
Jaksa penuntut memberi terdakwa artikel layer, yaitu, Pasal 80, Bagian 3, Pasal 80, Bagian 1, dari Undang -Undang Perlindungan Anak, Pasal 338 dari KUHP, Pasal 351, Bagian 1, dari KUHP, Pasal 351, Bagian 3, dari KUHP dan Pasal 351, Bagian 1, dari KUH KUHP.
“Kami mengirim pengecualian, Yang Mulia,” kata Robig Mira Sendangari.
Hakim Mira Sendangsari telah memutuskan untuk menunda proses Robig Zaenudin untuk minggu berikutnya, khususnya pada hari Selasa, April 1525. (WSN/JPNN)