Buruh Jabar Khawatir Tarif Trump Bakal Memicu PHK Massal

goyalorthodontics.com, Bandung – Konfederasi Serikat Buruh Dunia Jawa Barat khawatir bahwa kebijakan ekspor Presiden AS Donald Trump akan berdampak pada industri intensif lokal.

“Industri sepatu, tekstil, termasuk pakaian Barat, banyak mengekspor ke Amerika melalui peraturan ini, akan sangat dipengaruhi oleh industri, khususnya, industri kerja intensif di Javi Barat,” kata Jawa Kspsi Barat, Roy Ginto, Senin (7/4).

Baca juga: Respons terhadap Kebijakan Trump dan MPR WAKA menekankan pentingnya memperkuat diplomasi perdagangan

Roy menemukan bahwa dampak dari industri yang intens takut akan pengabaian yang besar, karena produksi akan berkurang, bahkan ini memiliki potensi untuk membuat perusahaan ditutup.

“Kami takut meningkatkan ekspor akan berdampak pada pengabaian besar, karena perusahaan akan mengurangi pekerjaan untuk mengurangi biaya, bahkan hingga penutupan perusahaan,” jelasnya.

Baca juga: Pabovo dan Anvar Ibrahim Diskusikan Dampak Pengenalan Donald Trump

Dengan kondisi ini, Roy meminta pemerintah untuk mengambil langkah -langkah penting untuk menyelesaikan ancaman atau risiko terburuk ini. Dia juga mendesak pemerintah untuk bernegosiasi dengan tanah Paman Sam.

“Agar pemerintah menemukan jalan keluar dari kondisi pasar domestik, dan ekspor negara lain harus beragam dan negosiasi dengan pemerintah AS,” katanya.

Baca juga: Masalah Kebijakan Trump, Ithora bertanya kepada pemerintah

Amerika sendiri adalah ekspor terbesar dari industri buruh intensif di Jawa Barat. Dengan demikian, dampak tingkat baru Trump terasa lebih di Jawa Barat daripada daerah lain yang berbeda.

“Industri intensif masih tergantung pada ekspor ke Amerika, ketika sepatu hampir 90% dari ekspor ke Amerika Serikat,” katanya.

Sebelumnya, kepala industri Java Barat dan Nining Yulistiani memaksanya untuk sebanding dengan segerombolan.

Dia mengatakan bahwa kebijakan ini akan berdampak signifikan pada industri intensif di wilayahnya.

Namun, Ninging menemukan bahwa pemerintah provinsi telah membuat skema yang berbeda untuk mengurangi beberapa risiko yang akan terjadi.

“Pada hari ini akan mempromosikan ekspor ke diversifikasi negara di luar Amerika, melakukan analisis luas tentang kepentingan dan kepentingan produk Barat”; Kata Ninging.

Selanjutnya, upaya pemadatan pasar dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS dengan memperluas ekspor negara -negara yang tidak konvensional di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.

Selain itu, meningkatkan daya saing produk, meningkatkan kualitas produk, membuat produk berinovasi, efisiensi produksi dan pemasaran.

“Diversifikasi keberanian produk ekspor berdasarkan potensi regional dengan meningkatkan daya saing produk, inovasi,” katanya.

Java West Disperindag juga secara intensif berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menemukan langkah -langkah yang dapat diprediksi.

“Daerah akan menerapkan program yang mendukung kebijakan pemerintah pusat dan sinergi,” katanya. (Mcr27/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *