goyalorthodontics.com, Sukabumi – Melibatkan pertarungan di depan pabrik pengemasan dalam kemasan (AMDK) di distrik Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tujuh remaja ditangkap oleh personel polisi Cidaha.
Akbp Samian, Kepala Sukabumi, mengatakan dia tidak akan mentolerir siapa pun yang terlibat dalam perkelahian, karena selain mengancam keamanan penulis, serta orang lain sebagai pengguna jalan.
BACA JUGA: Disaj Brawls di Cikini Central Jakarta, Polisi Menangkap 3 Remaja
Oleh karena itu, partainya tidak ragu untuk mengambil langkah kuat untuk mengambil penulis yang melumpuhkan, sehingga tidak akan ada lagi kasus di masa depan.
“Tindakan yang tidak menyenangkan yang terlibat dalam dua kelompok remaja terjadi pada hari Kamis (13/03) di pagi hari, karena kejadian ini bahwa masyarakat tidak nyaman,” kata Samian, pada hari Jumat.
Baca juga: 4 remaja dari siswa pertempuran Banyuasin ditangkap, Barbuk!
Samian mengatakan polisi akan memprioritaskan langkah -langkah pencegahan dengan memberikan pendidikan masyarakat, terutama siswa dan orang tua, yang diminta untuk bersikap lebih ketat untuk melihat hubungan anak -anak mereka agar tidak jatuh ke dalam tindakan yang merusak diri mereka sendiri atau orang lain seperti perkelahian.
Sementara itu, Kepala Polisi AKP Cidahu Endang Slamet menambahkan iklan kasus perkelahian setelah partainya menangkap tiga remaja yang terlibat dalam perselisihan di sekitar distrik Cidahu pada Kamis pagi.
BACA JUGA: Ini adalah penyebab tentara TNI menyerang polisi Tarakan
Jadi partainya kembali mengembangkan kasus ini dan berhasil menangkap empat remaja lainnya pada Kamis sore, jadi ada tujuh remaja.
Dari hasil ujian, ternyata mereka masih siswa baru dan lebih tinggi. Sebelum konflik, para remaja ini membuat janji dan mereka ditantang bersama di media sosial.
“Selain menelepon orang tua mereka, kami juga berkoordinasi dengan perangkat pemerintah desa untuk pelatihan untuk remaja dan kaum muda untuk kasus serupa,” tambahnya.
Sebelum dipulangkan kepada orang tua mereka, semua gudang harus membuat pernyataan untuk tidak mengulangi tindakan serupa.
Para penulis kemudian dipaksa untuk membuat video permintaan maaf kepada hadirin yang disertifikasi langsung oleh orang tua mereka, perangkat pemerintah desa dan polisi Cidahu. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Brimob dikerahkan di ibukota kepulauan, apa yang terjadi?