goyalorthodontics.com, Makassar – Pemimpin dan Pendiri Pangissengang (Science) Tarekat memiliki Loloa Petta Bau (59) ditangkap oleh polisi.
Petta Bau mengajar bid’ah untuk komunitas Maros, Sulawesi South.
Baca juga: Diduga bahwa aliran aliran di cermin: Selain dosa seksual, dia mengklaim dia bisa melihat langit
“Ada lima orang yang ditangkap dan salah satu dari mereka ditangkap, Petta Bau,” unit kriminal kepolisian Maros IPTU ketika dia dikonfirmasi oleh jurnalis pada hari Selasa.
Kelima orang sekarang menjalani ujian besar dan masih berlangsung dalam dana yang terkait dengan dugaan doktrin yang diajarkan kepada masyarakat di Maros.
Baca juga: Sesatus yang hancur mengajar karet seks bebas di cermin, astaga!
Pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan publik bahwa pengetahuan semacam itu telah diajarkan oleh pembelajaran Islam dan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Indonesia Indonesia (MUI) dari Kabupaten Maros.
“Sebelumnya ini dari kekacauan masyarakat sekitar yang terkait dengan kegiatan distribusi LOLOA.
Baca Juga: Seorang Jurnalis Bernama Juwita Nijta, anggota anggota Angkatan Darat Indonesia
Dia sebelumnya menerima tanggapan atas penolakan masyarakat dari Mui Maros, Petta Bau dan para pendukungnya meninggalkan kota selama beberapa bulan, tetapi kemudian kembali ke Maros dan mengganti tempat sebelumnya.
“Orang yang terlibat adalah pendiri Ana Loloa Tarekat dan empat peserta lainnya diambil oleh peserta di salah satu rumah yang dimiliki oleh penduduk setempat Sabtu lalu. Saksi dalam bentuk pelapis senjata dan peralatan yang disebut warisan,” kata Adity.
Dari hasil interogasi, aliran Loloa tarekat diduga mengajarkan fenomena tersebut dengan mengangkat pilar Islam menjadi 11, meskipun pilar Islam hanya lima menurut ajaran Nabi Muhammad.
Penggemar Petta Bau juga diharuskan untuk membeli ahli waris sebagai keadaan masuk ke langit.
Masalah ini sebelumnya telah dikeluarkan oleh kepala Asosiasi Konsultasi Desa (BPD) Bonto-Bonto Marchki bahwa ada beberapa pembelajaran yang disediakan oleh arus, yang berasal dari pengajaran Islam seperti pilar Islam dan harus membeli obat-obatannya sebagai ibu kota surga.
Selain itu, penggemar Bonto-Bonto Hamlet Flow, desa Bonto Somba, District Tompobulu, Regency Maros, juga membutuhkan ziarah untuk pergi ke Mekah, Arab Saudi, tetapi, ia bisa berada di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawes Selatan.
“Pendukung diminta untuk membeli ahli waris, yaitu situasi karena akan digunakan di depan. Ziarah dikatakan tidak valid di tanah suci Mekah, kecuali di tanah Gunung Bawakaraeng,” katanya.
Selain itu, para pengikutnya juga dilarang membangun rumahnya dengan dasar bahwa uang yang dimiliki oleh para pengikutnya akan membeli ahli waris sebagai bagian dalam hidup setelah kematian.
“Alasannya adalah bahwa mereka menginginkan tepi dan uang mereka yang dibeli dari ahli waris sebagai kutipan dalam hidup setelah kematian,” katanya. (Antara / jpnn)
Baca salinan lainnya … Basar Menembak Mati 3 Polisi di Lampung, Petu Lubis Games