WAMI Umumkan Jadwal Baru Distribusi dan Pembagian Royalti Minimum Bagi Anggota

goyalorthodontics.com, Jakarta – Indonesian Music Wahana (WAMI) Institute untuk Manajemen (LMK) telah memberi tahu anggota perubahan dalam distribusi biaya lisensi.

Sejak 2025. Distribusi biaya hak cipta dilakukan tiga kali setahun, yaitu pada bulan Maret, Juli dan November, berbeda dari politik sebelumnya.

Baca I: Untuk Ekosistem Musik, Visi untuk Uji Pengujian Materi ke Undang -Undang Hak Cipta ke Pengadilan Konstitusional

Keputusan dimasukkan untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi kontrol manual pemilik hak cipta.

Sistem distribusi baru diharapkan menawarkan manfaat maksimal kepada anggota.

BACA I: Balas WAM untuk prasangka AR dengan Agnezo MO

WAMI juga menetapkan distribusi minimum biaya hak cipta untuk semua komposer / teks, didirikan sebelum 31. Desember 2024, senilai 500 ribu rp per anggota.

Ini dilakukan untuk memastikan kompensasi kepada Sang Pencipta, yang karyanya tidak berhasil diidentifikasi dan didokumentasikan dengan baik.

Baca I: Untuk memperkuat Ikhtiar Wamova pada tahun 2025. Tahun

“Ini adalah salah satu cara WAM untuk berbagi royalti, sementara kami akan terus meningkat,” kata Presiden WAM Adi Adrian, Selasa dalam pernyataan resmi (3/25).

Selain itu, WAMI juga mengumumkan nama -nama komposer, yang pada bulan Maret 2025. Termasuk 50 penerima hak cipta terbaik.

Salah satu fitur utama memiliki komposer Mohamad Indra Gerson, yang menerima royalti RP. 730,8 juta Rupiah Rough Terima kasih kepada sebuah lagu berjudul Dark, yang ditulis oleh Texas Singer, Amerika bernama Mr. Kitty.

Jumlah ini juga merupakan angka terbesar yang didistribusikan ke komposer dengan periode distribusi.

Penekanan kedua adalah komposer / penyanyi Melly Gondlaw, yang menerima biaya RP. 559,9 juta kasar, berkat popularitas lagu -lagu seperti The Verse of Love, Ross dan I Sang yang dipopulerkan, seperti Hanging and Love (Feat. Eric Eric Erlang).

Nama -nama seperti Eross Candra, Ada Govinda, Doel Sumbanga dan beberapa lagu hebat lainnya yang tidak setuju untuk mengungkapkan identitas mereka, termasuk nama -nama seperti Eross Candra, Ada Goverda, Doel Sumbang dan banyak atap besar lainnya.

Selain itu, ada beberapa nama yang jarang menonjol, seperti Thomas Ary, lagu komposer penyiraman Bereza dan satu hati sampai kematian Supatoes Barat dan Koher di Kahler, lagu -lagu Mayangsar di akhir tahun 90 -an.

Wami juga membayar biaya pada banyak lagu, termasuk akhir dari pewaris Tony Koeswooyo, yang memasuki 20 penerima hak cipta pertama.

Distribusi hak cipta berasal dari 24 Maret 2025. Dari hasil pengumpulan hukum hak cipta sebesar 96 miliar rp.

Hasil ini berasal dari penggunaan digital, non-reakinal dan eksternal. Anggota dapat memantau pengembangan distribusi melalui saluran media digital resmi WAM.

“Kami percaya bahwa perubahan ini akan memiliki dampak positif pada anggota WAM. Kelanjutan dari diri kami, kami berharap bahwa kami akan memberikan lebih banyak layanan kepada anggota,” tambah Adi Adrian.

Jadwal baru untuk distribusi keserakahan semua anggota dan distribusi biaya lisensi minimum masih didedikasikan untuk meningkatkan transparansi dan akurasi dalam proses distribusi kerajaan dan akurasi. (Ded / jpnn) Jangan lewatkan pilihan video editorial ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *