goyalorthodontics.com, MALANG – Sebanyak dua penduduk di Kabupaten Pujon, Malangan Reggen, harus dibawa ke Hasta Brother Hospital Batu City karena mereka menderita luka bakar setelah dipecat.
Kepala rumah sakit Husta Brother Batu AKBP City Dr. Ananninati mengatakan kedua korban sedang menjalani operasi pembersihan untuk mencegah infeksi karena mereka menderita luka bakar karena insiden itu.
BACA JUGA: Ledakan Kembang api yang menghancurkan rumah -rumah di Eber, 1 korban luka bakar alami 50 persen
“Keadaan para korban saat ini setelah operasi pasca operasi untuk mencegah infeksi sebagai akibat dari pembakaran serius hampir 20 persen,” kata Ananagites.
Korban, yaitu A (19) dan satu anak di bawah 12 tahun. Mereka berdua menderita luka bakar di wajah, kaki, dan lengannya.
Baca Juga: Petasan meledak di Lumayang, 4 orang dikorbankan, ditentukan oleh satu rumah
Saat ini, para korban menjalani perawatan untuk mengembalikan kondisi setelah operasi.
Rumah Sakit Hasta Brother telah mengkonfirmasi bahwa itu akan membuat pengawasan ketat dari perkembangan kesehatan kedua korban.
BACA JUGA: Seorang anak di Babel terbakar saat bermain kembang api
“Masih pemulihan karena setelah operasi, pengawasan yang lebih ketat tidak memerlukan infeksi karena lukanya robek dan terbakar,” katanya.
Oleh karena itu, korban baru akan diizinkan pulang ketika kondisinya sepenuhnya dinyatakan diekstraksi secara medis.
“Jika kondisinya mungkin, kami akan kembali,” katanya.
Kepala Batu AKBP Andy Judas Prana mengatakan ledakan petugas pemadam kebakaran terjadi di Idul Fitri atau pada hari Senin (31/3) sekitar jam 9 malam.
Dari hasil penyelidikan polisi, kedua korban awalnya dibuat oleh petugas pemadam kebakaran dengan membeli bahan dari toko di sekitar tempat kejadian.
Petasan hanya direncanakan untuk menjadi korban, bukan dijual.
“Dia mencurigai kedua korban membuat kembang api atau kembang api. Karena dia kurang padat, dia dikompresi dengan obeng dan palu, yang mengakibatkan ledakan. Pengkap -petasan tidak untuk dijual,” katanya.
Dia mengatakan korban dapat memahami bahan -bahannya dan bagaimana membuat kembang api dengan menonton tutorial YouTube.
“Dari YouTube (belajar) itu membuat kembang api. Ledakan itu juga menghasilkan fakta bahwa rumah korban akan merusak jendela dan langit -langit,” katanya.
Di tempat yang sama, salah satu korban inisial mengatakan kembang api meledak saat masih melakukannya.
“Tiba -tiba itu percikan, ada tujuh kembang api dan mereka yang meledak kedelapan, ukurannya sekitar sepuluh sentimeter. Rencananya dimainkan untuk besok (Selasa),” katanya.
Dia menambahkan bahwa metode membuat kembang api dicapai dengan hasil menonton video YouTube.
“Ini adalah pertama kalinya, Dysber (bermain sendiri). Belajar dari YouTube,” katanya. (Antara/jpnn)
Baca artikel lain … Polisi bertanya kepada warga Ambambi yang tidak bermain kembang api selama Ramadhan