Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan

goyalorthodontics.com Jakarta – Komnas Ham menghela nafas teror pada ritme kepala babi ke kantor media sebagai bentuk pelanggaran dalam menghadirkan satu sama lain dalam menyajikan rasa aman.

Dengan demikian ini diungkapkan oleh Koordinator Komnas -H Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia Kemajuan Hidaya dalam Rahmat Parsee pada hari Kamis (3/27).

Baca Juga: Waktu -Scan Fasilitasi Kelahiran Kelahiran Gratis, diikuti oleh lebih dari 3000 orang

“Dikategorikan sebagai bagian dari praktik kerusakan hak asasi manusia, terutama terhadap rasa aman di mana setiap orang dilindungi secara fisik,” katanya, pada hari Kamis.

Selain itu, setiap teroris teroris yang sedang berlangsung dan ritme atau bentuk pelanggaran parsee.

Baca juga: Polisi memiliki perangkat lengkap mengungkapkan teror publik dari waktu ke waktu, masalahnya hanyalah keinginan

Dia mengatakan bahwa kebebasan pers adalah esensi yang diungkapkan oleh pendapat dan frasa seperti yang dikatakan di pusat kota tahun 1945.

“Dalam konteks ini, termasuk hak untuk mengekspresikan pikiran dan sikap melalui hati nurani mereka atau secara tertulis dengan mencetak 23 paragraf 2 tahun 1999 kepada hak asasi manusia,” kata Anis.

Baca Juga: Hukum Nasdem mendukung bareskrim menggambarkan topi terorpack di kantor waktu

Dia mengatakan Terbeur dibaca sebagai upaya untuk menyerang hak asasi manusia (HRD), sebagai jurnalis telah diakui sebagai pembela hak asasi manusia.

“Jurnalis IST adalah salah satu kelompok atau entitas yang diakui sebagai pembela hak asasi manusia,” katanya.

Anis juga mengatakan bahwa teror terhadap ritme adalah risiko yang menyebabkan gangguan ketika memenuhi hak atas informasi publik, yang merupakan unsur hak asasi manusia.

“Setiap orang memiliki hak untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk mengembangkan lingkungan pribadi dan sosial mereka, mereka menggunakan semua saluran dan artikel dan artikel yang tersedia dan Pasal 14 dari ROM manusia,” katanya.

Komnas Ham, kata ANIS, mendesak polisi untuk memeriksa kasus transparan untuk waktu dalam bentuk pengiriman kepala babi dan mayat tikus.

“Dorong polisi untuk menjadi cepat, tepat, transparan untuk melakukan kasus ini sambil menangani kasus ini. Termasuk beberapa korban dan keluarga,” katanya. (Ast / jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *