goyalorthodontics.com, Jakarta – Abdurrahman, ayah dari korban pelecehan seksual, Jakarta selatan, mengungkapkan pelecehan seksual.
Abdurakhman mengatakan bahwa para penjahat secara teratur mentransfer uang kepada para korban SC (8) karena mereka akrab.
BACA JUGA: Mantan Bupati ditangkap oleh polisi karena anak -anak yang brutal
“Anak saya selalu mengatakan bahwa para pelanggar memberi uang, bukan untuk pertama kalinya ketika insiden itu, yang sering menghabiskan 3 bulan yang lalu, memberikan 10.000 RP kepada anak saya,” katanya kepada wartawan ke South Jakarta Subway, Jakarta, Jumat.
Abdurakhman mengatakan itu karena seseorang dengan inisial yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap Rabu (5/3) di 05.00 WIB.
Baca Juga: Davi Juliani bertanya di AKBP Fajar, yang terlibat dalam narkoba dan pelecehan seksual
Dia bertanya kepada anak itu mengapa para pelanggar secara teratur memberi uang dan apakah uang itu dibawa untuk membeli barang di kios, hanya anak yang menjawab.
“Seringkali kita” merasa “di sini, orang tua curiga. Ini sebulan sebelum puasa,” katanya.
Baca Juga: Taksi Internet -Manager pada Anak Lingerie dengan anak di bawah umur ditangkap Banjarbara
Tidak hanya para penjahat juga berurusan dengan para korban, selain memberikan uang. Diketahui bahwa keduanya ada di dekatnya karena para pelanggar mengontrak rumah korban.
Pada saat kejadian, ketika dia kembali dari doa FIR, korban bertemu dengan para penjahat. Kemudian para pelanggar menariknya di antara dua mobil dengan pencahayaan minimal.
“Ketika dia berada di RT, dia mengaku berlari di pagi hari dan bertemu dengan pengorbanan, dan kemudian memberinya uang dan memakainya. Dia mengaku secara tidak sengaja terdengar,” katanya.
Dia menyesali bahwa para penjahat belum ditangkap dan masih terlibat dalam kegiatan seperti biasa.
Polisi menyelidiki laporan seorang pria dengan inisial yang diduga pelecehan seksual atas SC (8) di distrik Bukit Duri, di Betbeth, Jakarta selatan.
“Investigasi kami. Dilaporkan bahwa inisial, dan para korban adalah inisial 8 tahun,” kata komposisi Nurma Dyui, kepala hubungan masyarakat.
Polisi mendesak orang tua untuk merawat anak -anak mereka dan berhati -hatilah dengan orang lain.
Laporan ini terkandung dalam LP/B/778/III/2025/Jakarta Metro Police/Metro Jaya Polisi pada hari Kamis, 5 Maret 2025.
Tahanan diduga diatur dalam Bagian 76E Hukum No. 17 2016 oleh pelanggaran pidana untuk meyakinkan anak -anak untuk melakukan cabul. (Antar/jpnn)
Baca artikel lain … ini adalah penyebab petugas polisi tni tnik taka