Pembunuhan Juwita oleh Oknum TNI AL Diduga Terencana, Ada Bukti

goyalorthodontics.com – Keluarga itu curiga terhadap pembunuhan Juwita (23), seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan selatan (Kalimantan selatan), dengan cara yang dijadwalkan.

Keluarga itu juga berasal dari pemisahan polisi militer Banjarmasin (Denpomal) untuk menyelidiki kasus ini dengan tersangka Angkatan Laut di J.

Baca Juga: Peneliti dalam Tanda Penelitian Kekerasan Seksual oleh Angkatan Laut Indonesia Menentang Euleta

“Para peneliti dua kali memanggil keluarga korban untuk menyelesaikan menit,” kata Mohamad Pazari, Mohammad Pazari.

Denpomal Banjarmasin menangkap para pelaku pada hari Jumat (28/38) dan Denpomal Balikpan secara resmi menyerahkan pelaku terdakwa, karena J adalah mantan anggota yang bertugas di Laanal Balikpan.

Baca juga: Pembunuhan Juwita oleh Angkatan Laut, Denpomal menyita mobil

“Penyelidik bekerja sangat keras sejak awal, dari Balikpaapan ke Banjarmasin.

Menurut Pazari, para peneliti juga berhasil menemukan fakta bahwa terdakwa yang dituduh membunuh sebuah mobil disewa pada hari para korban korban terbunuh.

Baca Juga: Detik 2 Warga Mamaju Telah Membunuh Listrik

Bukti dikatakan pindah ke Hulu Sungai Seltan Regnce, Kalimantan Selatan.

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa agen yang diduga menggunakan identitas KTP asli ketika menyewa mobil ke Guln Ulin Jalan, kota Banjarbaru.

Meskipun ini mengarah pada kekerasan seksual sementara, Pazari tidak ingin memperdalam motivasi pelaku korban, apakah itu romantis, karena ini adalah kekuatan penyelidik selama judul pers.

Dia meyakinkan bahwa semua bukti keluarga korban telah dikirim ke penyelidik dan BAP, keluarga dan cendekiawan juga memiliki pandangan yang sama tentang peristiwa acara tersebut.

Namun, keluarga tidak dapat dipublikasikan karena para peneliti masih berada di bawah kendali yang cermat.

Peneliti Denpomal Banjarmasin juga telah menerima data milik Polisi Calimandan Selatan dan Denpomal Balikpapan untuk serangkaian insiden pembunuhan.

Para peneliti masih berusaha mengungkapkan realitas kebenaran yang masih spekulatif antara masyarakat, termasuk kasus -kasus untuk para pelaku, apakah mereka jujur ​​menyediakan berbagai fasilitas, menempatkan sepeda motor korban di atas panggung seolah -olah itu adalah kecelakaan.

“Kami harus mengatakan bahwa keluarga memiliki bukti kasus -kasus ini, bahkan mereka yang menyebabkan kekerasan seksual, dan keluarga memiliki bukti,” katanya.

Selain itu, keluarga juga memiliki bukti yang mengarah pada pembunuhan Jawita yang telah ditentukan. Dimulai dengan sejarah media sosial, para pelaku dan para korban.

“Kami hanya dapat menyampaikan peristiwa peristiwa sesuai dengan bukti sebagai pemandu, otoritas penyelidik lainnya,” lanjut Pazari.

Sampai pemeriksaan kedua korban keluarga korban, Banjarmasin Denpomal tidak siap untuk memberikan informasi resmi kepada kru media.

Telah ditemukan bahwa pembunuhan itu terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu terbunuh pada hari Sabtu (22/3/3) sekitar pukul 3 sore di barat Indonesia, ia terbunuh di Gunung Kopanga, di desa Kampaka, di daerah Kempaka, Kota Banjarbro.

Tubuh Yovita berada di sisi jalan dengan sepeda motornya, yang kemudian menjadi korban dari insiden yang mencurigakan.

Namun, penduduk yang menemukan tanda -tanda korban untuk pertama kalinya mengalami kecelakaan lalu lintas. Ada beberapa memar di tenggorokan korban. Kerabat korban juga mengatakan tidak ada ponsel Juwita. (Semut/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *