Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren

goyalorthodontics.com, Bandung – Subsidi untuk Sekolah Asrama Islam di Barat – Java mengurangi Gubernur Jave Barat Dedi Mulyadi dalam pergeseran dalam Anggaran Regional untuk Pendapatan (APBD) 2025.

Dalam dokumen Perguub no. 12. tahun 2025 sehubungan dengan elaborasi pendapatan dan pengeluaran regional 2025, yang dirinci dengan memotong dukungan untuk banyak organisasi.

Baca Juga: Rep Sman 1 Bandung -Treit, Dedi Mulyadi sedang mencari properti pemerintah provinsi dalam inventaris

Ada 370 lembaga untuk mendapatkan dukungan. Jumlah ini, hanya dari sub -Sub -Wabar -wohllahrtsfahrtsbüro, yaitu di bawah benda dan infrastruktur spiritual.

Hanya segala sesuatu yang mengancam untuk mengganggu dukungan berdasarkan panduan pemecatan anggaran.

Baca dan: mengancam akan dibunuh, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bereaksi itu

Hanya ada dua institusi, yaitu lembaga pengembangan Java Tilawatil Qur’an (LPTQ) Barat, senilai 9 miliar RP dan Mathlaul Anwar Carateun Udik Foundation di Bogor Regency, senilai 250 juta RP.

Tidak hanya PESANTREN, organisasi lain seperti PMI, KPID, KNI, NPCI, Koni, Koni, Kwartir dari Gerakan Pramuka Java Barat, Kantor Regional Kementerian Agama di -java Barat menurut organisasi keagamaan, yaitu Nu dan Persis, juga dipengaruhi persing.

Baca juga: Menjelaskan mobil mewahnya Dedi Mulyadi, yang berada di belakang RP. 70 juta

Nilai anggaran untuk hibah untuk banyak organisasi juga bervariasi dari miliaran RP.

Sementara itu, ada lembaga atau organisasi yang nilainya tidak berubah, misalnya B. Dukungan keuangan untuk partai politik di Jawa Barat. Nilai dihitung berdasarkan suara mereka.

Lalu ada dana perusahaan organisasi untuk berbagai lembaga vertikal di barat -java, yang nilai anggarannya juga tidak terganggu.

Misalnya, untuk Polisi Regional RP Java Barat. 44,963 miliar, Bandung Navy Base Rp. 16,5 miliar, untuk Kode III/Siliwang RP 54 miliar rp.

Dedi Mulyadi percaya bahwa politik adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan administrasi manajemen hibah, yang dianggap kejam.

“Satu sehingga dukungan ini tidak termasuk dalam garis pestin yang sama. Yang lain, tidak hanya jatuh ke lembaga atau yayasan yang memiliki pendekatan politik,” kata Dedi di Bandung, Jumat (25 April 2025).

Dedi mengklaim bahwa ia telah bertemu dengan Kementerian Agama di seluruh Barat -sehingga pemberian beasiswa ini di masa depan diatur dengan rasa keadilan.

“Kami akan fokus pada struktur Madrasah, Tsanawiyah-sanawiyah, yang tidak lagi ia dekati dan memiliki politik.

Selama waktu ini, katanya, hibah yang didistribusikan ke yayasan pendidikan di dalam Kementerian Agama adalah sebuah kebijakan.

“Cobalah untuk memiliki yayasan bahwa ia menerima 2 miliar rp, 5 miliar rp. Ada 25 miliar rp. Ada sebuah lembaga yang mencapai 50 miliar rp,” katanya.

Kakek akan mengubah mekanisme dukungan di masa depan karena sejauh ini telah mempertimbangkan banyak yayasan yang menerima dukungan, tetapi yayasan melengkung.

“Ya, saya dapat mengatakan bahwa banyak yang juga menerima dukungan dari Yayasan Bodong. Ini adalah bagian dari ujian kami untuk segera meningkat,” katanya.

“Karena ini untuk dasar pendidikan agama, prosesnya juga harus beragama,” katanya. (Mcr27/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *