Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus

goyalorthodontics.com, Bandung – Katolik di seluruh dunia berdoa agar Paus Francis, pemimpin dunia Katolik, serta pemimpin negara bagian Vatikan, yang meninggal pada 21 April 2025 di Gereja Santo Petrus.

Ribuan orang bertemu di setiap sudut Gereja Gaya Neokoto.

Juga, baca: Prabowo Utus Jokowi di Natalius Pigai menghadiri pemakaman Paus Francis.

Mass Requiem yang dipimpin oleh Bandung Bishop, Presiden Konferensi Wargers Indonesia (KWI) MGR Antonius Subianto Benjamin.

Saat ini, orang -orang tampaknya resmi jika terjadi acara. Mereka berdoa agar almarhum Paus Fransiskus mengambil kedamaian dan kedamaian di langit.

Masih dibaca: PKS. Majelis Legislatif: Misi Paus Francis menghentikan genosida ke Palestina.

“Sekarang, kegiatan ini disebut Misa Requiem. Doa massal untuk mereka yang mati.” Dalam hal ini, Paus Francis ini diadakan di mana -mana. Antonius bertemu setelah Massa di Katedral Bandung, Jalan Merdeka, Bandung, Rabu.

Antonius mengatakan bahwa orang yang terlibat dalam massal massa Paus Fransiskus lebih dari 1.500 dari berbagai daerah di bandung yang lebih besar.

Baca juga: Perjalanan Jorge Mario Beroglio menjadi Paus Francis.

Kegembiraan orang -orang di Requiem juga tinggi. Antonius mengatakan bahwa kematian Paus Francis tidak hanya tetapi hanya menyedihkan bagi umat Katolik tetapi semua orang di dunia

Paus Francis dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik yang ramah dan dekat dengan manusia. Ini juga mencerminkan banyak masalah sosial dan global.

“Tentu saja, ini menyedihkan, tetapi yang saya katakan adalah kebahagiaan ketika ada di sini,” katanya.

Antonius mengaku menerima banyak pesan dari para pemimpin agama kepada para pejabat yang menyatakan belasungkawa mereka atas kematian Paus Francis.

“Tidak hanya para pemimpin Gereja Katolik, tetapi juga pemimpin orang -orang di Indonesia, hanya pemimpin umat manusia (MCR27/JPNN) untuk menonton video ini juga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *