Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Jadi Tersangka Penganiayaan

goyalorthodontics.com, cendekiawan kulit yang tidak jujur ​​dan sektor swasta Medan City, Sumatra Utara, RI bernama pertama disebut para tersangka untuk penganiayaan.

Menurut Kasatrime Polrestabes Medan Akbhabanu Puto Wijayanto, partainya mengirim panggilan pertama ke orang yang tertarik.

BACA: Periksa Diraff Doctations di Malang, polisi mengumpulkan bukti

“Para petugas dokter sedang dalam penyelidikan dan telah dinobatkan kemarin,” kata Buya pada hari Minggu.

Bauiah mengatakan bahwa dia adalah kelompoknya belum ditangkap oleh RI, atau hanya terbatas pada pria itu.

Dan Baca: Maliari, Dokter yang Ringkas Ditentangkan

Ini, katanya, disertai dengan cara buatan manusia dengan menjadi spesialis di kulit dan sumber-sumber Republik Indonesia.

“Ini benar, meskipun tersangka hanya seorang pria, karena dua kali sebagai panggilan telepon. Namun, jika tidak disediakan dengan hati -hati, itu akan dipaksakan atau diikat.

Baca juga: Dr Priguna Bawa Anestesi Anda Sendiri Untuk Memecahkan Korban

Redyanto Sidi, penasihat korban resmi dari Bri Mibon, mengatakan kliennya telah menerima kasus yang diinformasikan di Klinik Aziz di Jalan Cailang, Sumatra Utara, Senin (11/04/2024).

“Pada saat itu klien kami bekerja sebagai dokter di klinik Aziz dan diminta untuk bertemu tersangka di lantai dua.” Katanya.

Dwanyana Susi bertemu dengan seorang tersangka, seorang dokter Indonesia.

Dalam hal ini, tersangka mengatakan kepada saya untuk bertemu teman korban dan melahirkannya.

“Ponsel korban menangis selama percakapan.

Pada saat yang sama, ia melanjutkan, Dokter Indonesia dituduh emosi dan mencurigai korban untuk menyewa tersangka korban di hadapan korban.

RI mengalokasikan dan menjatuhkan ponsel korban tetapi tidak memberi.

“Tersangka tidak bahagia, dan dia membuat kekerasan menjilat bibir, tangannya,” jelas Rodatho.

Kemudian Amera mengunci ponselnya dari Diower Susi, memaksa kode ponsel untuk membidik kliennya.

Dalam insiden itu, Dunaanu Suz adalah korban penganiayaan fisik karena penderitaan, sekitar miliar miliar.

“Korban mengajukan laporan tentang Medan Polrestabes. Laporan Polisi Baca: STTLP / B / 3135 / SPKT / Medan / SPKTA / Medan 5, 2024,” kata Redyanto. (Anta / jpnn)

Baca artikel lain … Menyetujui Tulan Cabul Santrare Etungukungu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *