Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat

goyalorthodontics.com, Jakarta – Keadaan Perang Perdagangan Dunia saat ini terlalu panas karena kebijakan Presiden AS Donald Trump, meningkatkan tugas masuk sepihak ke negara mereka, dunia mengalami ketidakpastian keuangan untuk waktu yang lama.

Kebijakan tarif juga mengejar pembuat kebijakan di Indonesia. Ini karena Trump dan Xi Jinping mengancam Indonesia dan negara -negara lain jika perdagangan dan percakapan kita dianggap berbahaya bagi Amerika Serikat atau Cina.

Baca Juga: Pemerintah mengklaim

Jika Indonesia mengurangi hubungan dagang dengan Cina, Amerika Serikat membutuhkan dialog bea cukai itu sendiri.

Menanggapi situasi ini, Syahganda Nainggolan, direktur The Great Institute, mengatakan sikap independen Prabowo benar.

Baca Juga: Jawaban Perang Tarif Trump, Partai Gelora mendorong BPI dan antara investasi di Amerika

“Prabovo sempurna karena dia ingin membahas hubungan perdagangan ini dengan kedua negara berdaulat, antara AS dan Cina,” kata Sihgada.

Ini diungkapkan oleh Sihgada dalam sebuah diskusi dengan “prabovonomics -theme” di era “tarif pertempuran”, di mana berbagai ekonomi, pemain bisnis dan pemerintah seperti Dr. Ferry Juliantono, Dr. Tito Sulisio, per. Pardana Vahu Santos, Prof. Diaan Masita, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD, PhD Hidaya, MPP, Anthony Buriyavan, Popi Dharsono dan di Made Dana Tangas.

Baca Juga: Gakoptindo yakin bahwa kebijakan yang dipenuhi Trump tidak mempengaruhi harga kedelai dari Amerika

Diskusi ini diselenggarakan oleh Institut Besar di Jakarta per. Kamis (24/24/2025).

Pada kesempatan diskusi, seorang model mode dan pengusaha terkenal mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi Prabovo untuk memperkuat industri dalam negeri dan membatasi impor.

“Meskipun ada gejala proteksionisme di mana -mana, presiden harus mempercepat pengembangan industri kami. Batas impor sebanyak mungkin,” kata Popi.

Sementara itu, Tito Sulisio, direktur mantan Jakarta Stock Exchange, ingat Prabovo untuk berhati -hati dengan Amerika Serikat.

Karena industri keuangan kami terkait erat dengan Amerika Serikat.

Dia berkata, “Ya, kita harus menyadari hubungan politik yang melanjutkan dengan Amerika Serikat. Situasi ekonomi kita sangat lemah pada saat ini. Jika Amerika marah, mereka dapat memperburuk situasi keuangan kita,” mereka menjelaskan.

Diskusi ditutup oleh undangan dari ketua alumner yang tidak terpadak, karena koperasi Indonesia Dr. Pheri juga wakil menteri Juliantono, yang akan melestarikan semangat impian Prabovo untuk membangun impian membangun ekonomi.

“Kami senang membantu Presiden Prabovo merasakan berbagai program seperti desa merah dan putih seperti koperasi desa merah dan putih, makanan sendiri, energi dan energi dan makanan nutrisi,” kata Ferry. (Venus/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *