goyalorthodontics.com, Jakarta – Jakarta Band, Film. Promosikan diri Anda dan bersiaplah untuk memberi energi pada industri musik Indonesia.
Kelompok ini membawa pop rock dengan Pandu Priyanto (vokal), Johanes Abi (gitar), Anandya Kurniawan (BAS) dan Dimas Poncodiwiro (drum).
Baca juga: Ibu merayakan kecemasan dalam lagu baru
“Saya membuat film di awal. Abie, Vawan adalah undangan ke Vawan, dan kemudian Dimas adalah ‘pelabuhan terakhir’ saya. Dari pengalaman beberapa tahun terakhir, kelompok itu selalu berhenti sebelum kelompok itu berhasil, jadi saya bermimpi membuat film. Saya berharap untuk melanjutkan film sebagai pelabuhan terakhir untuk membuat musik untuk diri saya sendiri.
“Ketika datang ke mengapa namanya adalah alasan untuk film ini, tidak ada alasan filosofis khusus karena saya menyukainya. Jika Anda ingin membuat koneksi, saya suka nama kelompok universal dan dapat dibaca oleh orang -orang di negara mana pun. Mungkin semua orang dapat mendengar harapan semua orang.” “
BACA JUGA: Ibu penuh penemuan di album
Sebagai penampil, film entri -tingkat. “Asa”, yang dirilis pada 25 April 2025, diperkenalkan.
ASA sendiri menggambarkan pertanyaan seseorang. Sama seperti rentang usia 25-35 hari ini, hampir selalu melewati adegan hari ini.
Baca juga: Gelar Pariwisata Malaysia, penggemar Bernardia mengundang penggemar untuk mengenakan pakaian cerah
Krisis kehidupan bisa menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan lagu -lagu ASA dalam film. Bagi penonton pada tahap ini, “Harapan” adalah jawaban yang benar yang menyertai momen -momen ini.
“ASA sesederhana orang yang tersebar di tahap ganda dan bahkan merasakan kehilangan waktu. Namun, pada titik tertentu, diputuskan untuk terus mengejar mimpi untuk menikmati hidup. Lebih baik daripada terlambat.
Pembuat film. Banyak inspirasi muncul di balik harta musik di Asa Song.
Dari tahun 2000-an, Ala Foo Fighters and Songs, dengan bahan-bahan yang terhubung ke lingkungan rock alternatif dalam gaya pop-rock Indonesia (seperti nasi, peterpan dan film serupa) dari periode itu. Buat beberapa pembengkokan dengan paduan suara halusinasi dan bass dan alur dinamis.
Menurut Dimas, film ini membuat harapan harapan menjadi sulit. Saya ingin menyampaikan musik yang mengganggu tetapi bersemangat.
“Akhirnya, kami mencoba membuat ‘lebih sedikit’ dari paduan suara, yang kedua lebih ‘longgar’ dan lega.
Akibatnya, harapan film. Ini membawa suasana lagu cinta rock alternatif yang merangkul penonton ketika penuh kecurigaan.
Output film. Dengan kata lain, dapat menikmati ASA di berbagai platform musik digital mulai 25 April 2025.
Lagu ini diharapkan menjadi pembukaan yang bagus untuk industri film. Industri Musik Indonesia.
Film ini akan mencapai banyak rencana, terutama album pertama. Sebagai bukti keberadaan. (Ded/jpnn)