goyalorthodontics.com – Jakarta – Setelah liburan Lebaran, kepala Badan Staf Negara (BKN) Zudan Arif Fakakulloh telah memberikan instruksi penting, salah satunya terkait dengan penyelesaian karyawan CPN dan JPPK 2025.
Zudan mengimbau semua pekerjaan BKN yang melayani untuk melakukan rencana-untuk memeriksa secara rutin untuk memastikan bahwa seluruh layanan bisnis lebih efisien dan tepat waktu.
Baca Juga: Rencana Terakhir untuk Penentuan CPN NIP & PPPK 2024 sesuai dengan arahan Presiden Prabowo
Beberapa layanan ASN prihatin dengan yang bersemangat, termasuk kemajuan NIP untuk CPN dan PPPK 2024, serta proses yang lebih ringan dari proses keterlibatan proses di semua bidang kerja di kantor regional I-XIV dan UPT BKN.
Oleh karena itu, Zudan memanggil semua karyawan BKN untuk terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan staf.
Baca Juga: 5 Berita Paling Populer: Surat BKN Diterbitkan Tentang CPN NIP dan PPPK 2024, Fate R2-R3 tidak melalui perjudian, demonstrasi besar pecah
“Rutin dijadwalkan untuk mesin desktop yang terkait dengan tambalan yang ingin kami lakukan, seperti penyelesaian CPN NIP dan PPPK 2025, dan mengatakan dengan agensi mereka,” kata Zunn ke arah apel pagi di BKN, Senin (24/3) online.
Sementara itu, Zudan melanjutkan, untuk agensi yang tidak mengirim segera dihubungi, dan mereka yang mengirim diundang untuk berbicara, terutama jika ada BTS (file tidak lengkap), dan mereka yang akan menjadi TMS (tidak memenuhi persyaratan).
Baca di: Area ini memungkinkan PNS dan PPPK mengirim FWA.
Dalam kasus kemajuan dimasukkannya judul, ia juga mengeluh pada keinginan terhadap keterbatasan proses dan permintaan untuk dimasukkannya judul, terutama pada persyaratan administrasi dengan beberapa persyaratan administrasi.
Dia menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dan komunikasi rutin dengan area kerja setiap kantor regional dan UPT BKN di seluruh Indonesia untuk meningkatkan layanan staf.
“Kami akan menjelaskan satu masalah karena kami dapat menemukan solusi paling efektif yang dapat dengan cepat mengembangkan dan meningkatkan kualitas mereka, sehingga produktivitas mereka hebat dan tidak ada demotiasi di antara ASN,” tambahnya.
Di masa depan, dengan struktur strategi dan koordinasi, ia berharap bahwa hanya casn nip yang merupakan proses penerbitan dan nama layanan inklusi.
Namun, layanan staf lain dapat lebih efektif dalam memastikan motivasi dan meningkatkan produktivitas ASN di seluruh Indonesia. (ESY / JPNN)