goyalorthodontics.com, Jakarta – Presiden Indonesia Pabovo Subanto mengatakan rencana untuk mengevakuasi 1000 warga Palestina di Gaza, yang terluka oleh serangan militer Israel tidak akan dipindahkan.
Presiden menjelaskan bahwa rencana itu bersifat sementara.
Baca Juga: PBNU: Jika Gazens pindah ke Prabavo akan salah
Kemudian, ketika situasi Gaza dibekukan lagi, para penyintas perang yang dievakuasi akan kembali ke sana.
“Tidak, tidak.
Baca Juga: Muhammadia Pertanyaan Prabovo Rencana Rencana Ghazan untuk RI
Presiden menekankan bahwa pada saat ini, skema ini berkonsultasi dengan para pemimpin Palestina dan banyak pemimpin negara di Timur Tengah.
“Ya, kami menawarkan bulu untuk membantu masalah umat manusia, penderitaan Palestina. Kami ingin melakukan sesuatu.”
Namun, Pabovo tidak menjelaskan siapa yang akan bertemu dengan pemimpin Palestina, serta tempat dan waktu. Dia juga tidak berbagi hasil konsultasi dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zaid (MBZ) Al Nahyan, ketika keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan ketika dia bertemu Ankra dan Antalya, Presiden Turki Taipagan bertemu.
Presiden telah bertugas di negara -negara Timur Tengah sejak Rabu (// 4), yang mencakup nasihat Palestina tentang genosida Israel untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza, dan para penyintas genosida Israel.
Kelima negara adalah UEA, Turkie, Mesir, Qatar dan Jordan.
Sebelumnya, presiden merencanakan bahwa Ghazan telah melarikan diri dari konferensi pers pada hari Rabu pagi sebelum meninggalkan monster Pardanakusuma Air Force, Jakarta.
“Ini adalah sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi untuk mendukung keselamatan Palestina, janji Indonesia untuk mendukung kebebasan Palestina, saya pikir itu mempromosikan pemerintah Indonesia untuk memainkan peran yang lebih aktif,” kata Pabovo.
Presiden menjelaskan bahwa rencananya adalah untuk mematuhi permintaan komunitas internasional sehingga Indonesia harus memainkan peran yang lebih aktif, mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang bukan konten dan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Indonesia dianggap dapat diterima -menerima semua pihak yang bertarung. Saya pikir situasi ini benar -benar membuat kita tanggung jawab, jadi saya mengatakan bahwa jika semua pihak diminta untuk memainkan peran, Indonesia siap, kami bersedia memainkan peran tersebut sesuai dengan kemampuan dan kemampuan Indonesia,” dia bersikeras.
Mengenai rencana evakuasi, presiden mengatakan sekitar 1000 warga Palestina di Indonesia Gaza, terutama terluka untuk gelombang pertama, yang terkejut, siap untuk mengakomodasi anak yatim.
“Kami bersedia mengirimi mereka pesawat untuk membawanya. Kami memperkirakan jumlah 1000 untuk gelombang pertama.”
Namun, ia bersikeras bahwa rencana itu hanya akan terjadi setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas mereka dan setelah persyaratan yang ditentukan.
“Kondisi harus diizinkan oleh semua pihak. Kedua, mereka diterima sementara, dan ketika sehat dan sembuh, status Gaza dimungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka.
Kirim Bantuan
Seperti diketahui, Indonesia telah mengirim bantuan kepada warga Palestina di Gaza dalam bentuk makanan, peralatan medis, obat -obatan, pakaian, air bersih, keduanya untuk orang -orang yang secara langsung dikerahkan bekerja sama dengan Erish, Mesir, dan Angkatan Udara Yordania.
Kapal Rumah Sakit Indonesia Kri DR selama berbulan -bulan di El Arish, Radjiman telah merawat para korban perang dari Vedoding dan Gaza.
Indonesia telah mengirim tim dokter dan petugas kesehatan untuk menyediakan layanan kesehatan ke Rumah Sakit Lapangan UEA dan juga menyediakan layanan kesehatan di Rumah Sakit Terapung UEA di Al Arish, Mesir.
Dokter dan petugas kesehatan yang saat ini bekerja untuk merawat pasien dengan Gaza dan Al Aarish adalah tiga TNI Metra Health Corps TNI. Ada tentara. (Antara/JPNN) Pernahkah Anda melihat video terbaru di bawah ini?