goyalorthodontics.com – Komisi Palo Rudianto Lallo ditolak oleh Mahkamah Agung (Massachusetts) dengan suap 60 miliar ruptail terkait dengan hukuman korupsi terkait minyak kuliner.
Salah satu wasit tersangka, Ali Mukhtar, bahkan 5,5 miliar rupee, kemarin, Jol, Jawa Tengah, Minggu (4/13) terperangkap dalam sebuah koper di ruang rupee 5,5 miliar.
Baca Juga: Setelah Jadwal Pusat Lanjutan di Kotak Suap
Dalam hal ini, Rudianto menekankan penempatan hakim yang melayani Mahkamah Agung, Pengadilan Korupsi atau Kelas.
“Survei kepemimpinan Mahkamah Agung untuk sepenuhnya menilai penempatan hakim di pengadilan korupsi atau pengadilan khusus,” kata Lallo, Kamis (24/4), Senoyan, Jakarta.
Baca Juga: Tentu saja, kebanyakan dari mereka yang tidak suka monolog Gibran adalah analisis EFRIZA
Nasdem, legislatif mendengar bahwa Mahkamah Agung melakukan mutasi besar setelah suap.
Dia juga berharap bahwa keputusan hakim tentang masa depan mungkin didasarkan pada bukti yang disajikan di pengadilan dan operasi.
Juga, baca: pembunuhan Muladi dalam bahaya, ini adalah jawaban untuk polisi
“Jadi, hakim, mahkota hakim adalah keputusan. Kami berharap karena bukti atau fakta didasarkan, katanya,” katanya.
Delolia, 5,5 miliar rupee, tangan yang berkuasa diawetkan di bawah tempat tidur yang malu dan memberikan keprihatinan masing -masing pihak.
“Ya, tentu saja, itu malu, karena ini terjadi untuk pertama kalinya, kita belum berulang kali,” katanya.
Sebelumnya, Kantor Jaksa Agung menangkap 5,5 miliar rupee dari Kamar Otonomi Ali yang berkuasa, menerima suap yang diduga suap korupsi terkait dengan minyak kuliner.
Sebelumnya, kepala Harley Siregar, kepala penyelidik ditemukan di Ali, Jawa Tengah, Minggu (4/13), katanya.
“Oleh karena itu, jika kita selaras 5,5 miliar rupee dalam kisaran, Harley Harley, Chastraa, Rabu (24/4) mengatakan kepada wartawan di kantor Kantor Jaksa Agung. (Ast / JPNN) Hari ini video paling populer: