goyalorthodontics.com, Jakakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (CPK) menyita sepeda motor Royal Anfield yang dimiliki oleh mantan gubernur Barat Java Ridvan Camille, dalam konteks merek penandaan dana perbankan regional.
Sebelumnya, CPK meninggalkan sepeda motor di bawah kendali Ridvan Camille.
Baca Juga: Ahli Hukum Antarmuka Pengguna, Nilai CPK terkesan untuk memasuki Nianala
“Informasi terbaru penyelidik, kendaraan bermotor RC yang disita. Itu tidak lagi di rumah RK dan telah dipindahkan ke tempat yang aman oleh para peneliti yang tempatnya tidak dapat dikirim pada saat ini,” kata juru bicara CPK, Tessa Mahardika, dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (6/19).
Sebelumnya, pada 10 Maret 2025, CPK mencari rumah Ridvan Camille sehubungan dengan penyelidikan atas kasus -kasus korupsi yang diduga dalam akuisisi proyek periklanan di bank regional.
Baca juga: CPK memperkuat Nialla House, Hardzuno: Penerapan Hukum tidak menjadi alat politik
Dalam kasus korupsi yang diduga, peneliti CPK menunjuk lima tersangka bank.
Selain itu, pengontrol agensi Andeia Muliamama dan Horizon menciptakan Mandiri Asikin Dulmanan (IAD), BSC dan Badan Vahana Semeta Bandung Express Suhendrick (C) dan kontrol Cipta Caria Suxkest dengan Sofan Yaya.
Baca juga: Permintaan untuk menelepon nialla, CPK: tunggu saja
Kelima orang itu dinobatkan sebagai penangguhan paragraf Pasal 2 (1) atau Pasal 3 Hukum No. 31 tahun 1999 sehubungan dengan pemberantasan kejahatan korupsi, yang telah dimodifikasi oleh hukum No. 20 tahun 2001, Pasal 55 paragraf (1) dari 1 KUHP.
Peneliti CPK memperkirakan kerugian negara sebagai akibat dari dugaan korupsi sekitar 22 miliar hal. (TAN/ANTARA/PPNN) Apakah Anda melihat video terbaru berikutnya?
Baca artikel lain … Ini adalah tanggapan Bahlil terhadap tujuan Ridvan Camille di CPK