Polisi Gulung Belasan Pelajar SMP yang Tawuran Pakai Senjata Tajam di Serang

JPNNIN.com, Serang – Menangkap sebelas siswa dalam pertarungan di kota Pagintungan, di distrik Jawilan, yang telah menyebabkan seorang siswa terluka dalam senjata.

Komisi Lansia di Serang, Condor Sasongko mengatakan para siswa berasal dari Smpenne 4 Pamarayan dan Wahdah Jawilan yang telah dibuka di Pusat Polisi Serang.

Baca juga: Dedi Muyadadi mengirim siswa ke barak TNI

“Kami juga memanggil orang tua kepada siswa yang terlibat dalam perang sehingga mereka dapat melihat apa yang dilakukan anak -anak mereka,” katanya.

Menurutnya, orang tua dari para siswa ini sengaja dirancang untuk memimpin mendengarkan dan bimbingan untuk melihat anak -anak mereka dan mengulangi tindakan mereka.

Baca juga: Percaya secara tidak benar, sungai ini dikonfirmasi oleh air yang parah di Cilandak

“Jadi orang tua tahu apa yang dilakukan anak ini dan di masa depan, gerakan perkelahian bisa lebih monito dan mereka tidak mengulangi. Karena mereka merusak yang lain,” katanya.

Kondo mengatakan para siswa yang tersentuh oleh perang diperintahkan untuk memaafkan dan meminta maaf kepada orang tua mereka atas perang mereka.

Baca: Kantor Polisi Jakarta menangkap 3 remaja tajam yang terlibat dalam pertempuran

Siswa juga mengatakan bahwa tindakan mereka menyesal. Bahkan orang tua yang datang tidak dapat menahan kesedihan karena anak -anak mereka tidak mengharapkan anak -anak mereka untuk berpartisipasi dalam perang.

Dia mengatakan: “Mereka melihat bahwa mereka menyesali tindakan mereka. Namun, proses hukum untuk penulis berkelanjutan penganiayaan,” jelasnya.

Condo mengatakan pencegahan kegiatan perkelahian bukan satu -satunya kantor polisi. Tetapi tugas semua aspek. Tentu saja, orang tua penting untuk memantau perilaku dan hubungan dengan anak -anak mereka dari rumah.

“Kami mendorong siswa untuk tidak mudah berbicara untuk menciptakan perkelahian dan penjahat yang dapat merusak masa depan mereka,” katanya.

Dia mengatakan bahwa perang antara siswa sekolah menengah dimulai pada pukul 17:30, setelah para siswa ini membantu media sosial di Instagram. Para korban MF (15) siswa SMPN datang untuk berkelahi dengan dua teman.

“Ketika datang ke Brawn of the Happy and Machete di kepalanya, ada kemungkinan bahwa rekan -rekannya berada pada siswa MZF pertama dengan Puskesam setempat. (Antara / JPNN)

Baca lebih lanjut teks … Scelie Brawls di Cikini Central Jakarta, polisi menangkap 3 remaja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *