goyalorthodontics.com, Jakarta-anggota Dewan Perwakilan Regional (DPD) Republik Indonesia oleh Provinsi Timur Java Dr. Lia Isstifhama, M.E.I., memiliki kegiatan yang menyerap aspirasi komunitas aspirasi (4/1 dari Dewan Penasihat Rakyat.
Kegiatan yang berlangsung di Hall College Islamic Surabaya Taruna (STAI), menghadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat, organisasi mahasiswa, kepada para sukarelawan Friends Ning Lia di Jawa Timur.
Baca Juga: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Ning Lia mengundang masyarakat untuk menjadi agen
Acara dengan tema “Ekonomi Rakyat untuk Kesejahteraan Rakyat”, menurut Nung Lia, nama panggilannya, MPR RI’s Asma dari kelompok DPD RI telah menjadi forum terbuka bagi masyarakat untuk memberikan ide, toko -toko kelontong, untuk kritik yang terkait dengan kondisi ekonomi saat ini.
Ning Lia, yang juga anggota Komite III III dari DPD RI, menekankan pentingnya memperkuat ekonomi berbasis rakyat sebagai jalan menuju keadilan sosial dan kesejahteraan yang adil.
Baca Juga: Semester Pertama Sebagai Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama memenangkan hadiah, selamat
“Ekonomi rakyat bukan hanya bahasa. Negara harus hadir dalam kebijakan publik dan praktik pembangunan. Kesehatan bukan milik sejumlah kecil elit, tetapi harus menyentuh lapisan masyarakat yang paling sedikit,” kata Ning Lia, pada hari Kamis (24/04/2025) di malam hari.
Sebagai perwakilan regional di Senayan serta anggota MPR Indonesia oleh DPD RI Group, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa suara orang, terutama di daerah tersebut, didengar dan ditampung dalam proses pengambilan keputusan negara.
Baca Juga: Senator Lia IStifhama Kunjungi Area Banjir Tambah Makanan
Diskusi berlangsung secara interaktif. Sejumlah peserta telah menghadapi tantangan yang mereka hadapi dalam pengembangan perusahaan mikro, kecil dan menengah (MSMS), mulai dari akses ke modal, pelatihan keterampilan, digitalisasi.
Banyak yang juga menekankan pentingnya bantuan berkelanjutan, bukan hanya bantuan langsung.
Ning Lia menjawab salah satu kontribusi dengan memberikan beberapa undang -undang dan inisiatif pengawasan yang bersikeras dengan DPD RI.
“Kami sebagai anggota MPR Indonesia dari kelompok DPD RI mendorong keberadaan peraturan ekonomi rakyat, terutama dalam kemitraan dengan UKM, pebisnis kecil dan investasi di masyarakat dalam mendukung perekonomian mereka. Yang paling penting, dalam setiap kunjungan kerja ke Jawa Timur, saya selalu menekankan bahwa masyarakat tidak terperangkap dalam masyarakat,”
Namun, ia masih menyarankan pentingnya pemain bisnis untuk memahami preferensi konsumsi secara global atau dunia.
“Dalam membangun ekonomi orang yang adil, kita harus pintar dalam membaca realitas preferensi global. Apa pilihan konsumsi global dunia, kita harus menangkap dengan cerdas dalam tindakan konkret untuk membuat negara ini mampu memenuhi kebutuhan dan harapan komunitas dunia.
Sementara itu, Choirul Anam, S.PD, M.M., seorang praktisi investasi membahas pentingnya melek finansial dan kewaspadaan terhadap praktik investasi ilegal.
Anam dalam presentasinya mengingat rendahnya pemahaman masyarakat terhadap dunia investasi dalam celah untuk berbagai cara penipuan.
“Investasi itu penting, tetapi melek huruf harus yang pertama. Banyak orang yang tergoda oleh lure keuntungan cepat dan akhirnya jatuh ke dalam investasi GOPP.
Dia juga menekankan ketidaksetaraan dalam akses ke pasar keuangan yang sering menguntungkan kelompok -kelompok tertentu.
“Ada kebutuhan untuk peraturan dan kolaborasi pemerintah pusat dan regional yang terkait dengan sosialisasi intervensi positif sehingga komunitas kecil dapat menuai manfaat dari sistem keuangan yang kuat dan adil,” kata Anam.
Kegiatan ASMAS ini ditutup dengan komitmen oleh Ning Lia untuk mengikuti aspirasi yang dikumpulkan melalui laporan resmi ke MPR.
Sebagai anggota MPR Indonesia oleh DPD RI Group, Ning Lia telah berjanji untuk terus mengawasi berbagai kebijakan yang mendukung ekonomi rakyat untuk kesejahteraan masyarakat, terutama di Jawa Timur.
“Mari kita lihat bersama, berkolaborasi bersama untuk melindungi ekonomi yang adil dalam semangat Pancasila dan mandat hukum Pasal 33 1945,” simpul Ning Lia. (Jum / JPNN)