goyalorthodontics.com, Riau – Di tengah -tengah agitasi Karhutla Jambore tahun 2025 di Tahura Minas, Kabupaten Siak, ada waktu yang tidak dicatat dalam agenda resmi, tetapi menyentuh hati banyak saksi.
Namanya Aldi. Seorang anak laki -laki yang berpartisipasi dalam jambore, dengan seragam penjelajah lengkap, tampaknya berjalan di pintu kamp.
Baca juga: Pihak untuk Menteri dan Kepala Kepolisian Nasional, Jambore, dari Farm deRIEF 2025, secara resmi dibuka
Wajahnya tegang, tatapannya sedang mencari sesuatu. “Aku kehilangan Kacu, saudari. Sebelumnya, orang -orang meminjamkannya, tetapi dia belum dikembalikan,” katanya lembut, matanya terus menyapu kerumunan.
Bagi sebagian orang, Kacu hanyalah kain. Tetapi bagi Aldi, itu adalah simbol identitas, kebanggaan dan bagian yang tidak terpisahkan dari semangat eksplorasi.
Baca juga: mitigasi hutan dan kebakaran darat, Polisi Regional Riau akan bermain Jambore Karhutla
Saya mengalami hilangnya Kacu di tengah acara hebat ini, dia tentu saja membuatnya panik.
Tidak jauh dari sana, AKBP Fahrian Saleh Siregar Kapoles Indrageri Hulu (Inhu), kata Aldi.
Baca juga: Buat generasi yang mirip dengan cabang Eman Sewerman.
Tanpa banyak bicara, dia meluncurkan Kacu sendiri, yang terlibat dalam leher seragamnya dan kemudian mendekati Aldi dan menyerahkannya.
“Yaitu, gunakan saja. Jangan takut. Lanjutkan kegiatan kamp. Ingatlah untuk melindungi sifat kita,” kata Fahrian dengan tenang.
Seketika, wajah Aldi berubah. Awalnya, Aldi tampak diragukan, tetapi menerima Kacu memberikan AKBP Fahrian.
Sebelum pergi, dia mencium tangan Fahrian, tanda rasa hormat dan rasa terima kasih yang tidak dibayarkan di dalamnya.
“Kacu adalah saudara perempuan penting bagi kita. Selain identifikasi, Kacu juga melambangkan kedekatan dengan hati dan harapan selalu ada di sana dan menguntungkan orang lain,” kata Aldi dengan mata cerah sebelum kembali ke tokonya.
Di tengah pertanyaan utama, seperti kebakaran hutan dan terestrial, perubahan iklim dan mitigasi bencana, cerita pendek ini adalah pengingat bahwa bahkan perhatian yang lebih kecil memiliki dampak besar.
Kacu Simple telah menjadi simbol panas, perhatian, dan harapan. Pesan yang kuat: Melindungi Bumi bukan hanya masalah teknologi dan kebijakan, tetapi juga empati dan hubungan antara orang -orang. (Flo/jpnn)