Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi

goyalorthodontics.com, Jakarta – Pengamat politik menyoroti operasi ilegal tim Pathron melawan II Sumirat, wakil calon Bupati Benkul Selatan, sebagai keputusan buruk tentang demokrasi.

Selain terlibat dalam kategori pelanggaran pidana, peristiwa di acara Reinnovation (PSU) dapat menghapus simpati publik untuk para korban, karena mereka melibatkan upaya untuk memanipulasi fakta informasi dan distorsi.

Baca Juga: Suyatati-II Paslon Sumirat Secara Akurat Hasil Benkul South PSU, ini adalah poin utama dari permintaannya

“Ini beruntung. Ini bukan hanya masalah intimidasi dan penganiayaan, tetapi juga pembunuhan karakter kandidat. Tentu saja, metode kotor ini berbahaya bagi demokrasi yang bergantung pada prinsip pemilihan Louver dan Jurdil,” katanya kepada media pada hari Senin (5/5).

Menurut akademis ini Jakartawin, tindakan ilegal untuk menangkap tim yang sukses Pathlon terhadap kandidat lain adalah fenomena baru dalam pemilihan.

Baca Juga: South Benkul Dawasl Geruduk, pendukung Suyatatia-II tidak meminta Pathron 03

Tindakan ini menjelaskan pengecualian penghormatan terhadap nilai -nilai demokratis dan ketidaktaatan terhadap aturan hukum.

“Dugaan saya adalah bahwa tidak ada yang memiliki cara untuk melakukannya, hanya orang yang memiliki preman dan tidak siap untuk kehilangan seseorang yang berani melakukannya,” katanya.

Baca Juga: Bawaslu Ri memasuki dugaan pelanggaran dari Benkul Pilkada PSU Selatan

Bakir mengatakan insiden itu harus menjadi perhatian bagi semua yang terlibat, terutama Dawasl, Indonesia.

“Bawasl harus memutuskan dugaan pelanggaran PSU ziarah Venkuru Selatan berdasarkan data dan fakta pertanian,” kata Bhakir.

Alasannya adalah bahwa jika keterampilan seperti itu dibiarkan diseret di sini, Serial Bakir adalah contoh buruk yang dapat diulang nanti.

“Kampanye hitam dan kampanye hitam sering terjadi dalam kontes politik, tetapi ini mungkin satu -satunya kasus dengan cara akuisisi seperti itu, yang dapat dikatakan sebagai mode penipuan pemilu baru,” jelasnya.

Telah diketahui, kandidat untuk Wakil Bupati Benkul Selatan No. 2 II telah mengalami ancaman dan penganiayaan dari sekelompok orang yang dicurigai pada Jumat malam (18/4).

Mobil di papan Sumirat II diblokir dan dicari saat dia hendak menghadiri pernikahan keluarga. Tidak hanya sekali, tetapi ikatan terjadi tiga kali di lokasi yang berbeda dan berlanjut hingga pagi hari.

Pada saat yang sama, cerita yang didistribusikan ke media sosial seperti Facebook dan WhatsApp, menurut salah satunya, II Sumirat mengatakan polisi ditangkap dalam kasus korupsi.

Kamp Suryatati-II Sumirat dirasakan oleh insiden itu dan mengutuk tindakan penangkapan ilegal sebagai pelaku kekalahannya di PSU Pilkada. Mereka bersikeras banyak simpatisan 02 yang tidak tiba di tempat pemungutan suara atau mengirim bantuan ke Passon lain.

“Informasi teoritis seperti Hawks, Disinformation, dan Kampanye Hitam sama dengan politik uang, yang dapat mempengaruhi risiko dan perilaku. Namun, kita juga dapat menilai apakah pengaruh masih layak dilihat atau dengan menguji MK,” simpul Bakir. (Ray/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *