Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap

goyalorthodontics.com, Pertumbuhan Industri Pemrosesan Jakarta -Aculator sebagai salah satu sub -konstor penting dalam ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) telah berjanji di Indonesia.

Komitmen terhadap kemajuan dan kerja sama pemerintah, serta sektor swasta dengan peran penting dalam pembangunan ini. 

Baca juga: Diskusi Kantor PKB, Pemerintah mendorong industri baterai ke dalam baterai EV

Manajer Proyek Nasional Enrev Boyke Lacaser mengatakan industri pemrosesan baterai memainkan peran penting dalam ekosistem EV di Indonesia. 

Karena digunakan, EV biasanya merupakan risiko lingkungan yang penting jika tidak diharapkan.  

BACA JUGA: Perusahaan dari Jerman yang berinvestasi dalam industri baterai, pengamat bereaksi terhadapnya

“Baterai EV dengan kehidupan, sekarang sekitar tujuh tahun. Jadi, terus menggunakan industri EV,” seperti di industri pemrosesan, “katanya. 

Boyke mengungkapkan Entrev dengan Direktorat -Jenderal untuk Listrik (Gatrika) dan Direktorat -Umum untuk Konservasi Energi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan terus mendorong akumulator berkelanjutan untuk didorong. 

Kerja sama ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup sebagai limbah dan pemindahan B3 (bahan beracun) untuk memastikan kontaminasi lingkungan pengelolaan limbah. 

Selain itu, Boyke menekankan pentingnya konsep ekonomi dalam industri pemrosesan baterai. Ini penting untuk menghabiskan baterai di baterai EV dan dapat digunakan kembali. 

“Industri pemrosesan baterai yang ketat membutuhkan konstitusi konstan dari semua pihak, sinergi ini dapat menjadi solusi untuk ekosistem EV nasional,” anak itu berakhir. 

Seperti yang disadari, pemerintah terus mempromosikan perubahan baterai melalui berbagai cara melalui Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN). Termasuk pyrometalurgis, hydrometermeturgy dan pemrosesan langsung. Perbaikan yang berbeda diharapkan untuk membuka beberapa alternatif untuk pemrosesan pemrosesan baterai EV di masa depan.

Sementara itu, kerja sama pengembangan teknologi baterai, juga dilakukan oleh peneliti Bandung Institute of Technology (ITB) dengan Curtin University, Australia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi kemungkinan masalah limbah baterai, karena penggunaan kendaraan listrik telah meluas dalam beberapa tahun terakhir.  

Sementara sektor swasta, banyak perusahaan fokus pada daur ulang baterai seperti PT Indo Technology Recycling (RETRON), Pt Mandiri Lestari, Pt Arsa Kayana Recycle, PT MWAP Energi Indonesia pada perusahaan startup seperti kerabat. Berbagai perusahaan terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur daur ulang. (Mcr10 / jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *