Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN

goyalorthodontics.com, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Serfasius Serfasius Mortick, sangat mengkritik pertemuan Menteri Bumn Erick Thohir dengan Koreksi Koreksi (KPK) dan Kantor Jaksa Agung (Masa Lalu) membahas penerapan hukum nomor 1 dari 2025 tentang negara bagian negara bagian).

Serfasius menilai kesaksian tentang potensi pelanggaran kebijakan, terutama dalam Pasal 9g Hukum SOE, yang menyatakan dewan direksi, kedutaan besar dan dipindahkan.

Baca Juga: KPK 13 Divisi Bumi dari Penegasan Korupsi Trans-Sumatra Manajemen Jalan Tol

“Saya akan menyalahkan pekerjaan KPK dan Kejaksaan Agung sebagai kompromi dengan Menteri Pasal 9g dari nomor 1 yang benar tahun 2025, yang mengatakan bahwa para direktur dan warisan hukum publik (5/5 pernyataan dalam fakta bahwa itu pada hari Senin (5/5).

Dia mengingatkan jumlah hukum, sebagai tindakan kriminal (korupsi) dan administrator publik KKK, hingga otoritas KPK untuk memecahkan solo struktur solo untuk memecahkan tanah Moriensis untuk memecahkan solo moriensis untuk memecahkan solo moriensis untuk memecahkan solo solo moriensis.

Baca Juga: Maki mendesak KPK untuk menyelidiki korupsi kredit buruk untuk Kalimantan Timur, Kaltara BPD

“Nomor Konstitusional 48 dan 62 dan 62 dan pada 2013 dan kekayaan negara yang diatur oleh jenazah adalah bagian dari rezim negara bagian negara bagian,” jelas Serfasius, yang juga mempelajari ilmu hukum di Pita Face University (UPH).

Serfasius layak bahwa Erick Thohir berhubungan dengan KPK dan sebelum potensi menyebabkan ketidakpastian hukum.

Baca juga: Ole Romeny kembali menjadi starter di Oxford United, Erick Thohir mengatakan itu menyenangkan

“Ketika menteri Sodaci mengunjungi jaksa agung dan kantor KPK untuk berkoordinasi, itu adalah kesalahan. Itu harus dicurigai untuk mengkompromikan aturan” kata.

Selain itu, ia memperingatkan bahwa itu bisa berdampak negatif pada Presiden Prabowo Subianto yang mulai menghilangkan korupsi.

“KPK dan sebelum Anda tidak dapat menerima koordinasi dengan kebijakan yang dapat mengarah pada hukum yang tidak harmonik. Saya tidak memiliki hukum otoritas,” simpul Serfasius. (Tan / jpnn)

Baca artikel lain … Erick Thohir akan mempercepat perekrutan Direktur Teknis PSSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *