Kementerian ATR/BPN Berkomitmen Kejar 100 Persen Penyelesaian Sertifikasi Tanah

goyalorthodontics.com, Jakarta – Wakil Menteri Perencanaan Pertanian dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Tanah Nasional (ATR/BPN) Axis Dermavan mengatakan bahwa kewajiban pemerintah untuk melanjutkan sertifikasi tanah di seluruh Indonesia.

Kewajiban ini dipenuhi oleh seluruh sistem pendaftaran lahan sistem (PTSL).

Baca juga: Secara Resmi Menjadi LPH Utama, Kualitas Syariah Menerima Sertifikat dari Pemimpin BTPPH

Dia menjelaskan bahwa pencapaian sertifikasi nasional tanah melalui program PTSL adalah 76,12 persen. Atau sama dengan $ 95,9 juta. 

Sementara itu, sisanya adalah tanah dengan status yang lebih kompleks, seperti tanah yang disengketakan, kebetulan hak atau administrasi yang tidak lengkap.

Baca Juga: “Kadin Dki Jakarta” mempromosikan 1000 sertifikat hallal gratis

“Sisanya, tentu saja, sisa -sisa tanah dengan solusi yang jauh lebih serius. Misalnya, perselisihan dan konflik meningkat, dan fakta bahwa Menteri (WASHDA Incross) ditransfer kemarin, terkait dengan sertifikat lahan, yang juga 4, 5, 6, keberadaan, keberadaan

“Tapi kami akan melihat sebanyak mungkin dan memutuskan untuk bekerja sama dan humanistik,” lanjutnya pada tahun 2025. Acara Konferensi Penilaian Internasional Indonesia, yang diselenggarakan oleh Komunitas Penilaian Profesional Indonesia (MAPPI) pada hari Kamis (24/4).

Baca juga: BPN Head mengungkapkan sertifikat tanah dari tahun 1961 hingga 1997.

Axis menekankan bahwa Kementerian atau/BPN akan terus mencoba menyelesaikan program sertifikasi Bumi, memfasilitasi penggunaan teknologi dan kooperasi silang, termasuk partisipasi aktif masyarakat.

“Kami akan mencoba dengan kecanggihan teknologi dengan bantuan semua negara, terutama masyarakat. Kami akan bekerja secara optimal untuk mencapai 100 persen,” katanya.

Dia menekankan bahwa Program Sertifikasi Bumi akan terus mencari semangat stabilitas dan dedikasi lengkap dari semua tingkatan.

“Kami tahu bahwa tidak semuanya dapat diselesaikan dalam waktu singkat, terutama konfliknya sangat tajam. Tentu saja, kami tidak akan berhenti mencoba,” kata Osci.

Dia juga mencatat bahwa sejak PTSL 2017, Kementerian ATR/BPN telah sangat mempercepat proses pendaftaran tanah.

“Program PTSL tidak hanya untuk memastikan kecerdikan hak tanah bagi masyarakat, tetapi juga untuk menyelesaikan berbagai masalah jangka panjang dengan tanah, termasuk perselisihan, konflik dan masalah mafia bumi,” sumbu menyimpulkan. (Mcr8/jpnn)

Baca artikel lain … PUI dan ATR/BPN Tegen Monidity

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *