goyalorthodontics.com, Jakarta – Anggota House Komisi Perwakilan X Saya berharap bahwa Sistem Pendidikan Nasional Lawira (SISDIKNA) dapat mengurangi kualitas kesenjangan pendidikan, khususnya kecacatan, bidang -bidang utama dan bidang eksternal (3T). Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan audiensi publik (RDPU) dari RUU Sistem Pendidikan Nasional di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (6/5).
“Masalah paling penting saat ini adalah kurangnya fokus dan perhatian untuk menangani kesenjangan, terutama di tengah efisiensi anggaran. Ini adalah tantangan besar, bahkan dalam keadaan keunggulan ini kita dapat fokus atau benar -benar berangkat dari target,” kata Nilam.
Baca juga: Ketum PGRI: Tolong, Menteri Pendidikan, akan tetap menjadi tunjangan guru profesional dalam RUU Sistem Pendidikan Nasional.
Pembuat hukum Nasdem menekankan pentingnya sistem pendidikan gabungan dari Paud ke pendidikan tinggi. “Jika pendidikan ingin berhasil, sistem harus diperhitungkan. Tidak ada istirahat di antara level, karena pendidikan dimulai di awal rahim,” katanya.
Tantangan utama di area 3T, menurut Nilam, termasuk keterbatasan pendidik, infrastruktur, dan akses ke pendidikan. Dia memberi contoh anak -anak di pulau -pulau yang harus menyeberangi laut dengan perahu untuk pergi ke sekolah.
BACA JUGA: Ini adalah terang mengubah hukum sistem pendidikan nasional, ada satu hal yang membuat 60 dari 61 negara peringkat
“Ini bukan hanya biaya transportasi, tetapi materi kehidupan.
Namun, Nilam mengingatkan pentingnya menggunakan anggaran terbatas. “Anggaran kecil ini harus benar -benar fokus, tanpa pindah ke hal -hal yang bukan prioritas,” katanya.
BACA JUGA: Wakil MPR MPR Membutuhkan Dukungan Semua Pihak untuk melakukan peningkatan komprehensif dalam Sistem Pendidikan Nasional
RUU Sistem Pendidikan Nasional saat ini berada dalam fase persiapan DPR dengan para pemangku kepentingan pendidikan. Sistem reformasi pendidikan ini diharapkan memberikan solusi nyata untuk kualitas pendidikan di bidang 3D. (tan/jpnn)
Baca artikel lain … IFSR dan Aliansi Masyarakat sipil memperkenalkan tinjauan yudisial hukum pendidikan nasional di MK