Tiga saksi pada hari Senin (5/5) dalam kasus korupsi JPNCOM, Semarang – mantan Walikota Heavela Heavela Rahayu atau ITTA dan suaminya Alwin Basri telah bersaksi dalam penyelidikan.
Tiga saksi adalah Asosiasi Konstruksi Nasional Indonesia (Cabeni) yang mengelola kota Semarang.
Baca lebih lanjut: Diluncurkan! Ade Bhakti adalah satu -satunya wakil pemimpin distrik yang menyuap ITTA
Mereka diselidiki di Pengadilan Skandal Semarang (Diphigor).
Ketiga saksi adalah ketua Cuttot Tsunardo Semarang City Cappensi.
Baca Juga: Hubungi Jaksa Penuntut Mbak Ita & Nikmati Kontribusi Suami Persatuan
Investigasi yang dipimpin oleh Ketua Hakim Katot Sarvadi mengatakan bahwa saksi diminta untuk membayar biaya awal 13 persen dari nilai skema penunjukan langsung di tingkat distribusi sub -distribusi.
Biaya tersebut merupakan setoran untuk “majikan” yang diduga menyebabkan Alvin Basri.
Baca ini: 10 % dari biaya proyek telah diturunkan dalam sesi MBAK ITA, apa peran Iswarminuddin?
Dalam hal ini, Alwin Basri bertahan 2 terjebak dalam kasus korupsi dan memuaskan.
Dalam kesaksiannya, ia juga merujuk pada kata “bos” dalam memberikan setoran biaya katalis.
“Untuk deposit Bose, Tuan Martono mengatakan saya kenal majikan.
Catotte menjelaskan bahwa Capacci Kota Semarang telah menerima rencana dari Presiden Martono. Pada tahun 2023, ia menerima 18 paket kerja di distrik Temalang dan 17 paket di Distrik Calon pada tahun 2023 dari Konferensi Perencanaan Pembangunan (Muranbang).
“Nilai proyek di distrik Temalang adalah Rp 1.515.000.000 dan RP di distrik canticary,” kata Katot.
Proyek ini dilakukan melalui beberapa CV dan beberapa lainnya atas nama orang lain. Konstruksi bangunan multi -hal dalam jenis kerja, pembersih drainase saluran pembuangan.
Katot menyatakan bahwa perjanjian kerja ditandatangani antara Wakil Pemimpin Distrik dan Luras, sementara pekerjaan itu ditunjuk sebagai implementasi proyek.
Selain pembayaran 13 persen untuk Martono, saksi melaporkan bahwa setelah menghabiskan WAT dan PPH, ia memiliki 2 persen dari nilai proyek untuk CV pinjamannya.
Pada bulan April 2023, kota B.T.
“Kami menyerahkannya kepada Tn. Martono dengan pekerja Empak Lina.
Sementara itu, saksi Herning CD Chrono secara praktis bekerja pada program janji temu langsung di Sikiardo Selatan Semarang, Nokalian dan Kayamsari.
Seperti ketaptot, ia menerima proyek dari Martono. Nilai total proyek di tiga sub -bagian yang ia terima adalah Rp 2.598.000.000.
Hering mengatakan oleh stafnya, Empak Lina, majikan atau majikan Martono 297 juta, menyerahkan deposit biaya 13 persen.
“Nilai proyek RP Ngaliyan.
Sebelumnya, jaksa penuntut Komisi Anti -Korporasi (JPU KPK) mengatakan dalam tuduhannya bahwa RP 2,24 miliar sepadan dengan sisa terdakwa Alwin Basri dan ITTA.
ITTA dan Alvin juga RP. 3,75 miliar untuk sertifikat pembelian pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan pengadaan di Kantor Pendidikan Kota Semarang untuk 2023 dan banyak proyek lainnya.
Keduanya dituduh memblokir Badan Pendapatan Regional Kota ASN Semarang (Baapenda) untuk sumbangan Rp 3.083.200.000 karyawan yang diterima dari konsesi pengumpulan pajak.
Kedua terdakwa didakwa dengan bagian 12 dari huruf A atau bagian 11, serta Bagian 12 Huruf F dan Bagian 31 dari Pasal 12 Huruf B, diubah oleh Undang -Undang 2001 No. 20.
Dua terdakwa, Martono dan Rachmat Main Janger, yang diduga korupsi dalam kasus ini, telah diselidiki secara terpisah di Pengadilan Skandal Semarang. (WSN/JPNN)