goyalorthodontics.com, Jakarta – Komite Commiss (KPK) akan menyelidiki Komite Dewan Indonesia di Komite Indonesia
KPK yang berlayar dari masa lalu sedang berburu rumah saksi asli di Subaya di Mullyaraji. Assaf Guntur Raham, gelar KPK, mengatakan partainya akan memastikan bukti bukti yang ditemukan tentang masalah penelitian.
Mari Baca: Nilai hukum UI terkesan dengan apa yang ingin Anda masuk dari Niualall.
Assaf mengatakan pada hari Rabu (4/23), “karena kami harus membuktikan (dengan jelas), mencarinya.
Pada 2010-2019, Laya, yang seperti Departemen Komisi Komisi Nasional Olahraga (Koni) di Jawa Timur, disebut sebagai salah satu pemenang kontribusi. KPK juga meneliti Java Coni Timur dan menemukan bukti yang berbeda dari acara ini.
Baca: dari Nationalla dan KPK.
“Pekerjaan ini ada di beberapa halaman, termasuk Connie, jadi peneliti telah mempelajari pejabat pemerintah karena menjelaskan biayanya.
Ini terkait dengan bagian dari dewan java lama, di kota. Assee menambahkan, “Saya menambahkan. Pak Kosnaad ada di Koni.”
Mari Baca: KPK adalah rumah Layaya, Humaljoi: Hukum bukan label politik.
Tetapi Nyalla dipengaruhi oleh masalah ini. Dengan menggambar Senin tertulis (4/14), ia bersikeras untuk tidak mengenal pelajar yang disebutkan oleh pembicara atau KPK.
Nalalla Nalalla berkata, “Saya tidak pernah bertemu saudara -saudara Tonud.
Sementara itu, KPK melarang 21 orang untuk pergi ke luar. Mereka memiliki Depri Jair Depr East, Sampang Regorn, Vallectago Regincy DPD dengan beberapa anggota rahasia. (Tan / jpnn)
Baca beberapa cerita … Apa Sarang Lairal, KPK?