goyalorthodontics.com, anggota Jacquette dari Dewan Perwakilan Rakyat, I Sarifah Ainun Jariyah, mendesak pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah konkret untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) terutama dalam konflik India-Pakistan di Kashmir. Pernyataan itu muncul setelah meningkatnya ketegangan antara kedua negara dalam beberapa minggu terakhir.
“Pemerintah harus menyiapkan langkah -langkah yang cepat, strategis, terukur, dan akurat untuk melindungi warga sipil Indonesia di zona perang, termasuk koordinasi dan evakuasi,” kata api ketika dia menghubungi Jumat (9/5).
Baca juga: India mengklaim serangan Pakistan berhasil di Jammo dan Kashmir
Kongres PDIP menjelaskan bahwa Rencana Perlindungan Komprehensif Indonesia mencakup pengumpulan dan komunikasi data intensif untuk memastikan jumlah warga negara Indonesia di bidang konflik. Sistem peringatan dini untuk memperluas area berbahaya. Memberikan dukungan evakuasi dan logistik. Koordinasi dengan negara lain dan organisasi internasional untuk proses pengembalian. Dukungan psikologis untuk warga negara Indonesia yang mengalami trauma konflik.
Api juga menghubungi warga negara Indonesia di zona konflik untuk secara aktif menyelamatkan diri.
Baca Juga: Dunia Hari Ini: Setidaknya 8 Orang Tewas Setelah Serangan India terhadap Pakistan
“Warga negara Indonesia harus terus -menerus melaporkan kehadiran dan koneksi mereka dengan perwakilan Indonesia di negara -negara setempat, mengikuti arahan pemerintah, dan memprioritaskan keselamatan jika terjadi kemunduran di atmosfer,” perintahnya.
Mengenai dampak konflik, SARFA telah menyebutkan potensi hambatan dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan kedua negara. “Pada tahun keuangan 2023-2024, perdagangan dua arah dengan India mencapai $ 29,4 miliar dan Pakistan mencapai $ 4 miliar. Konflik ini tentu saja dapat berdampak pada stabilitas ekonomi,” katanya.
Baca Juga: Balas Denge, 5 Jet Pertempuran India Pakistan
Sebagai solusi jangka panjang, ia mengatakan api bisa menjadi negara netral bagi Indonesia untuk mendorong perdamaian. “Kita harus mendorong penciptaan perjanjian damai antara kedua partai. Eskalasi besar yang kita miliki sekarang tidak terlibat di banyak negara,” katanya.
Konflik Kashmir, yang telah berlangsung sejak 1947, telah melakukan pemanasan dalam beberapa minggu terakhir, menyebabkan komunitas internasional mempengaruhi stabilitas regional dan global. (TAN/JPNN) Pernahkah Anda melihat video final berikutnya?
Baca artikel lain … Dunia Hari Ini: Pakistan menuduh India merencanakan serangan militer di negaranya