goyalorthodontics.com, Jakarta – Menteri Kehutanan (Mainmut) Raja Julie Antony mengadakan konferensi integritas untuk Pasar Karbon LSM (ICVCM). Konferensi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan perdagangan karbon Indonesia.
Pada pertemuan Menteri Kehutanan, Raja Jully, Wakil Perdana Menteri Suleiman Omar, Direktur Manajemen Hutan Lesteri Lakshmi Vijayanti, Direktur Pengembangan Bisnis Hutan dan Perdana Menteri Penasihat Edo Mahendra.
Baca juga: Peringatan Hari Dunia: Kuil Bank memperkuat ukuran ekonomi karbon kecil
Sementara itu, kepala eksekutif ICVCM, ICVCM, Amy Meril, direktur perencanaan tenaga kerja yang lebih baik, ICVCM Anton Tsavatov.
Menteri Kehutanan Raja Antoni mengatakan transparansi, keandalan, dan tanggung jawab sangat penting. Dia mengatakan bahwa Indonesia mengakui peran strategis ICVCM untuk membangun tingkat perdagangan karbon yang tinggi.
BACA JUGA: Direktur MPR dan IDX WAKA Diskusikan undang -undang perdagangan karbon di Indonesia
Pada pertemuan Kementerian Kehutanan pada hari Jumat (///), Menteri Kehutanan Raja Antony mengatakan, “Indonesia menyetujui kekuatan dewan (ICVCM) dalam pembentukan kriteria tertinggi untuk unit karbon untuk melakukan perdagangan internasional.
“Di dunia saat ini, transparansi, keandalan, dan akuntabilitas adalah prinsip terpenting dari karbon ICVCM (CCP) yang memberikan dasar yang ketat untuk memastikan integritas lingkungan dan sosial pinjaman karbon,” tambahnya.
Baca juga: Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon di Kawasan Hutan pernah didirikan
Raja Antony percaya bahwa masa depan pasar karbon tidak hanya tergantung pada jumlah tetapi juga integritas. Menteri Hutan mengatakan bahwa Indonesia telah mendedikasikan dirinya untuk penjual yang setia.
Dia mengatakan, “Indonesia percaya bahwa masa depan pasar karbon tidak hanya bergantung pada standar, tetapi juga pada kualitas, integritas, dan kesetaraan.
Selain ICVCM, Menteri Hutan Raja Antoine juga bertemu dengan Verrah. Menghadiri pertemuan tersebut, Chief Executive Officer Vera Mandy Rambharos dan Perwakilan Regional APAC Win Sim Tan.
Pertemuan dengan Verra diadakan sendiri sehingga sistem metropolis dan pengakuan dunia terintegrasi. Untuk memastikan kepemilikan dan persetujuan negara untuk setiap unit karbon yang dikeluarkan, mencegah risiko klaim ganda atau perhitungan ganda.
Selain itu, meningkatkan kemampuan seniman nasional dan lokal, terutama pengembang proyek komunitas dan memasuki pasar, dan persyaratan unit karbon Indonesia juga diakui. (Flow/JPNN)