goyalorthodontics.com, Jakarta – Indonesia Reptit Watchtit (IAW) meminta Inspektur Jenderal (Kmenag) untuk melakukan penyelidikan terperinci terhadap tuduhan mesin sipil (IAW) (IAW)
Aplikasi ini dilakukan setelah 30 peziarah biasa memenuhi persyaratan administrasi, termasuk pemeriksaan kesehatan dan penembakan.
Baca lebih lanjut: Lihat penumpang default penumpang, Balempangs SMB Ibi lagi
Wisatawan mengatakan bahwa mereka mengikuti arahan Kantor Agama Cyriman di Kementerian Kerappan, yang mereka anggap ini sebagai kesimpulan formal.
“ASN telah dituduh mengubah informasi atau detail yang tidak berubah dari gereja sebagai entri yang tepat dari Mahram Koda,” kata Sekretaris IA Skandar Chitoras, dalam pernyataannya, kata minggu itu (4/5).
Dan Baca: Kami mengingatkan Anda bahwa bandara SMB II tidak membawa peziarah dari penumpang.
Dia melihat ini ke Pasal 5 La Nomobo 28 tahun 1999 tentang administrasi bersih dan gratis dari KKKK.
IAW dan Refleksi Data Terdaftar dengan Program Sistem Perlindungan Haji Terpadu (CISCOHD) dan tekanan dari dugaan pemrosesan dalam data Haj Reed Party (KBIH) tertentu.
Baca Juga: Departemen Keagamaan Menghasilkan Sertifikat WAQF di Pusat Jawa, 53% dikonfirmasi
Dalam 30 kata berjanji untuk memasuki sistem, hanya satu yang direkam tanpa kejelasan yang tepat.
“Jika ini benar, itu dapat diklasifikasikan sebagai penyalahgunaan,” kata Iskandar. Dia menekankan bahwa tindakan ini mengganggu integritas layanan publik, terutama dalam penggunaan ziarah.
Sebagai pengikut, lima tindakan untuk Kementerian IAW, yaitu dokumen penelitian, proyek azoma, perwakilan dari direktur independen dalam gaji ASN.
Menurut IAW, kasus ini mencerminkan deskripsi lemah dari RUU Selabekasi. Untuk alasan ini, IAW mendukung proses tes kesiapan dan pengujian, sehingga kepercayaan pada masyarakat dengan layanan haji dapat dipulihkan. (JL / JPNN) Lihat! Lokasi yang dipilih editor: