goyalorthodontics.com, Jakarta – Pertempuran Gubernur Sumatra Selatan H. Jerman Deru untuk mewujudkan keinginan penduduk dalam 7 unit di Musi Banuazin (Muba) untuk beralih ke penggunaan listrik PT. Daya Listrik Muba (MEP) ke Pt. PLN mengenakan buah manis.
Setelah dia menyelesaikan proses panjang, Jerman Deru akhirnya secara resmi mengabaikan listrik PT. PLN Persero untuk 5 desa di desa Tegalmul, distrik Keluan, musi Banyuazin Regnsia (Muba), Selasa (15/4).
Baca juga: Gubernur Jerman Deru mendukung UIGM dan menawarkan pameran medis untuk anak -anak desa
“Alhamdulil, dari pekerjaan panjang kami, tanpa rasa terima kasih untuk mengurangi pemerintah sebelumnya, pt. PLN, serta Pt. Muba Electric Power (MEP). Hari ini kami secara resmi mencatat transisi dari listrik dari Pt. Ep ke Pt.
Menurut Herman Deru, masyarakat harus berterima kasih kepada Pt. MEP, karena ini adalah orang yang menawarkan listrik saat Pt. PLN tidak dapat mencapai area yang berbeda pada waktu itu.
Baca juga: Gubernur Herman Deru telah memanen secara simultan dengan Presiden, membagi bantuan simbolis untuk kelompok pertanian
“Di masa lalu, ketika saya menjadi bupati OKA timur, seperti Muba. Jumlah Mub bekerja sama dengan Pt. Ep -pada saat itu di OKA Timur, kami berkolaborasi dengan koperasi energi yang lebih sederhana (Kopeg).
Itulah sebabnya pada periode pertama ia dengan cepat pindah dengan bupati saat ini pada waktu itu Apreyadi dan Muba DPRD, listrik besar -besaran yang dikendalikan oleh PT. Parlemen di PLN.
“Ini adalah konfirmasi baru dengan batas terakhir untuk mengirim Operasi (STO) dari Pt. Ep -MEP ke PLN selambat -lambatnya 17 April,” jelas Jerman Deru.
Herman Deru menjelaskan bahwa dengan bantuan program ini mereka berharap bahwa masyarakat akan menerima banyak manfaat, khususnya biaya akun yang turun. Perbedaan antara pendapatan penduduk karena itu dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lain, seperti kebutuhan domestik dan pendidikan sekolah untuk anak -anak.
Tidak hanya di lima desa ini, kemudian secara fase, transfer listrik, jika dilakukan di 7 area dengan Muba, yang mencapai 54 ribu gol.
“Saya berharap transisi dari Pt.
Herman Deru mewakili penduduk Mube Regnsia, terutama di wilayah Keloan, dengan penuh syukur kepada PLN.
“Sis layang-layang malu (kami malu pada kami), karena hampir semua menggunakan listrik dari Lampung-Axeh dengan transfer Sumatra, dan ini adalah nilai rata-rata dari penawaran AS. Kami memiliki listrik, mengapa kami sering keluar. Itulah sebabnya kami mendukungnya yang hanya nol yang menjelaskannya dalam HD.
Direktur Pelaksana PT. Plin
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan gubernur, transfer hujan dapat dilakukan,” kata Adha.
Menurutnya, listrik tidak hanya memenuhi kebutuhan pencahayaan yang paling penting. Lebih dari listrik ini juga sangat penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
Diharapkan bahwa setelah dicatat oleh PLN, listrik di MUBA akan lebih dapat diandalkan dan dapat meningkatkan investasi di Sumatra Selatan.
“Kami sangat menghargainya karena gubernur telah mendukung proses transisi. Ini adalah titik awal kami, jadi semua pelanggan MEP telah menjadi pelanggan PLN,” jelasnya.
Dalam fase pertama, kelima desa ini memiliki lebih dari 2000 formasi di mana mereka ditujukan. Di mana hingga hari ini (kemarin, Selasa (15/4) ada 487 pelanggan yang berhasil terhubung dan melayani jaringan listrik PLN.
“Ada harapan bahwa minggu depan semua komunitas di lima desa ini akan beralih ke layanan listrik PLN. Ini adalah fase pertama, menurut perjanjian PLN dengan Pemerintah Kabupaten Muba, kami akan meningkatkan kebangkitan jaringan listrik di Muba,” jelasnya.
Muba hujan M. Toha mengatakan bahwa komunitas Muba adalah gubernur Sumatra Selatan H. Jerman Deru harus berterima kasih. Karena proses transisi ini dapat diimplementasikan berkat gerakan cepat dan kemurahan hati hatinya.
“Ini bukan kebetulan, tetapi pertempuran panjang karena dia adalah gubernur pertama periode itu diimplementasikan sampai periode kedua. Kerja keras MEP dan PLN juga. Saya berharap masyarakat nantinya akan bisa mendapatkan listrik dan tentu saja tidak mati (kesabaran),” kata Toha dengan penuh semangat.
Salah satunya adalah penduduk bernama Mourney. Menurutnya, dia ingin dapat menikmati listrik PLN untuk waktu yang lama dengan harga lebih murah. Karena itu ini dapat memfasilitasi pengeluaran mereka.
“Ya, tentu saja itu sangat senang. Kami telah menunggu lama untuk menikmati listrik PLN,” katanya.
Pada kesempatan ini, gubernur Sumatra Selatan juga menyaksikan penentuan kepala bantuan di kendaraan operasional, kepala pendapatan regional dari pendapatan regional Musi Banuasizin I Sekai, manajer pendapatan regional Muba Lilin dan Polisi Muba Lilin. (MRK/JPNN)