BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga

Jpnn.comjakarta – Kepala Amalia – widygar widyananti pada kuartal pertama 2025.

“Pertumbuhan restoran dan minum ini masih relatif kuat, sementara transportasi dan komunikasi juga meningkat 6,18%. Ini hanya menyumbang beberapa perempat sebelumnya,” katanya.

Tolong juga baca: film konsumsi keluarga, daya beli harus diperkuat

Meskipun peningkatan penggunaan basah pada kuartal pertama tahun 2025, jumlahnya bukan yang terendah dalam lima tahun terakhir, kata Amaria.

Amalia merekomendasikan agar rumah tangga bahkan mencapai -5,52% pada kuartal pertama tahun 2020.

Baca juga: Misbakhun: Konsumsi dan investasi rumah tangga akan menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi

Pada kuartal pertama 2022, konsumsi yang lebih tinggi juga meningkat sebesar 4,35%, sedangkan pada kuartal pertama 4,53%, konsumsi juga meningkat 4,35%.

Menuru amalia, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama meningkat pada kuartal pertama karena momentum pemilihan umum 2024 (pemilihan) dan bulan suci Ramadhan.

“Jika Anda dibandingkan dengan persyaratan tanpa pemilihan, di Q1 (kuartal/kuartal) 2025, itu relatif lebih baik dari tahun -tahun sebelumnya,” katanya.

BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tiba dari Indonesia pada kuartal pertama (YOY) dan mencapai pertumbuhan ekonomi Rs 5,665,9 triliun dengan harga konstan RP (ADHK) RP 3.264.8.

“Ekonomi Indonesia telah turun -0,98% dibandingkan dengan kuartal pertama 2024 atau Q-to-Q (Quart Smart/Quart),” Amalia Adona Adona Widyasanti. (Antara/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *