Pertemuan dengan Megawati Bisa Dianggap Cara Prabowo Melepas Pengaruh Jokowi

goyalorthodontics.com – Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengatakan bahwa presiden kelima Megawati Soekarnoput Indonesia akan bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subanto.

Dia mengatakan bahwa karena jawaban atas pernyataan Megawati, dia menyebut presiden presiden untuk menyanyikan menu lagu lagu, yang membuat Ketum PDI Perjuangan.

Membaca I: Jaksa penuntut memegang TNI, ini adalah penjelasan dari Mei. Genesis Kristomei Sianturi

Presiden ketujuh Rije Joko Widodo (Jokowi). Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP

Jamiluddin mengatakan bahwa pertemuan Megawati-Prabow harus penting secara politis, karena kedua karakter tersebut juga merupakan pemimpin partai.

Baca juga: ITB ITB Mitchowo Meme Siswa telah dirilis, kampus berjanji untuk melakukannya

“Setiap pertemuan kedua karakter ini pasti akan dijelaskan secara politis,” katanya melalui layanan pesan, Minggu (11 Mei).

Selain itu, Jamiluddin mengatakan pertemuan dua tokoh politik adalah karena masalah PDIP dengan mantan karyawannya, juga presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Membaca I: Komandan TNI telah meminta untuk membayar terlalu banyak email tentara untuk penuntutan

Jamiluddin mengatakan pertemuan Megawati-Prabowo dapat menafsirkan ketum Gerinda yang terpisah dari adhesi Jokowi.

“Menurut penjelasannya adalah upaya Mistoow untuk memisahkan pengaruh Jokowi,” katanya.

Menurutnya, penjelasan Mitchow akan dipisahkan dari Jokowi atau Gang Solo telah menjadi masuk akal bagi kepala kepatuhan kebijakan negara. 

“Bohowo mungkin ingin geng solo tidak didominasi jika Megawati juga jahat di dekat Mitchowo,” katanya.

Jamiluddin, sementara itu, mengatakan Jokowi dapat menilai keintiman resmi Mitchowo-Megawat sebagai pengurangan pengaruh Jokowia pada Kopesus sebelumnya dan ditolak.  

“Sebaliknya, Megawati tampaknya ingin Mitchow terlalu dekat dengan Jokowi,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden Indonesia Mitchowo Suanto akan bertemu dengan Presiden PDI Megawati Soekarnoputri.

“Diatur, tenang,” katanya, Jumat (9 Mei).

Dia mengatakan dua angka baru saja bertemu pada April 2025.

“Itu benar, aku ingat dua setengah tahun, tapi kemarin, oke, tapi. Alhamdulah, dia bertemu dengannya berdua,” kata Prasety. (AST / JPNN) Pernahkah Anda menonton video terbaru selanjutnya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *