goyalorthodontics.com – Prablowo Gibran Depimnas mengatakan bahwa beberapa orang saat ini terlibat dalam biji fitnah dan menciptakan kekacauan tentang Joko Widodo Diploma dari University of Gajah Mada (UGM).
“Jokowi menunjukkan contoh unik. Pak didukung oleh keadaan palsu, tetapi tidak menanggapi tuduhan tentang diploma palsu, tetapi Tofan Rahamadi, Rabu (4/16).
Dia juga membaca: Muhammadiyah Pemuda: Tuduhan Diploma Palsu Jokoy
Bahwa dia tidak akan tetap diam. Karena ini bukan hanya ijazah.
“Ini adalah martabat dan kehormatan bagi presiden nasional yang didedikasikan untuk negara ini,” katanya.
Baca Juga: Bawaslu: Kota Palopo Trisal Taria menggunakan ijazah palsu
Menurutnya, kampus Universitas Jadja Mada (UGM) adalah sekelompok orang yang kehilangan “bukti” pada ijazah Gokoy.
Hanya satu paradoks, hanya untuk popularitas, jika fakta yang sah, administratif dan akademis tidak diperhitungkan secara hukum.
Baca Juga: Gunakan ijazah palsu saat memilih CPN dan PNS Bui ini masuk
“Diploma Jokowi diperiksa pada tahun 2005 oleh Komite Pemilihan Umum (KPU).
Dia menambahkan bahwa budaya orang -orang najib kita belajar nilai -nilai tanggung jawab dalam berbicara dan bergerak.
Ada ekspresi filosofi Javi, “Aijning Dolking Saka Lathi, Ajining Body Sakha Fashion”.
“Jadi, mereka yang menyebarkan fitnah itu sebenarnya, mereka mendistorsi kehormatan mereka,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa Jokowi tidak secara langsung menunjukkan diploma dan tidak membuat media diskusi yang tidak memadai.
“Ini adalah kondisi nyata dari negarawan untuk melindungi reputasi negara itu, terlepas dari distorsi kepribadiannya,” kata Toufan Renemi.
Prabowo Volunteer Jokowi (REO) untuk Gibran menuntut agar penegakan hukum mensyaratkan untuk tidak menyalahgunakan kebebasan berekspresi dalam kebebasan pencemaran nama baik.
“Kampanye hitam yang menyebabkan pembunuhan pribadi harus berdampak pada orang berdosa,” katanya.
Selain itu, ia dengan suara bulat untuk mendukung pasangan sukarelawan Jokowi-Gibran.
“Kami percaya bahwa perkembangan negara ini akan berlanjut dengan semangat kesinambungan,” katanya.
“Faktanya, jika proses ini mengganggu keraguan tentang presiden fitnah dan presiden hukum, kami menganggapnya sebagai bentuk provokasi untuk masa depan negara,” katanya. (Jumat / JPNN) Jangan lewatkan video terakhir: