goyalorthodontics.com, Pamekan – Polisi Regional Pamecan menyelidiki pesta kembang api yang mati selama liburan Hijri di Idulfitri, 19464646, yang mengakibatkan ledakan remaja.
“Tim kepolisian Pemekan saat ini melompat ke lokasi kejahatan dan meminta informasi dari banyak pihak mengenai insiden tersebut,” kata juru bicara kepolisian Pamekan Akapi Shri Sugherto kepada wartawan pada hari Rabu (1/4).
Baca Juga: Ledakan Kembang Api Menghancurkan Rumah di Zermer, 1 korban secara alami membakar 50%
2 km barat kota Pemacan. Pada 225 Maret, sebuah partai kembang api diselenggarakan oleh sebuah partai kembang api di desa Pangolahan di distrik propolhan di barat.
Almarhum adalah inisial desa Lalnan Badon di distrik Palngean di Pamekan dan sedang menonton pesta kembang api.
Baca juga: Empat orang di Leamjan sedang menyelidiki kasus ledakan kembang api
Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Regional Slamet Mardodilz Pamekan, tetapi meninggal pada 1 April 2025.
Partai Kembang Api Hijri Idulfriti 1446 adalah kegiatan tahunan yang biasanya memiliki penduduk pedesaan.
Baca Juga: Polisi bertanya kepada warga Jambi bahwa mereka tidak menggunakan kembang api selama Ramadhan
Mengenai kejadian itu, Kepala Polisi AKBP -Pahlawan -Co Trylint berharap bahwa bencana itu akan menjadi yang terakhir dan tidak akan pernah lagi di masa depan.
“Saya sedih dengan bencana bahwa para korban terpesona dan khawatir tentang insiden itu,” kata kepala polisi ketika dia mengunjungi rumah duka.
Selain mengunjungi rumah pemakaman, kepala polisi meninjau lokasi partai fatcharekar di desa Pangolahan di distrik propo, Pamekan. (Jarak/jpnn)
Baca lebih banyak artikel … di RoomJum Explosives, empat orang menjadi korban dan sebuah rumah hancur